Ini juga bikin ketawa, tapi ketawa miris. Kok ada warga kita di tanah air, bisa segitunya membiarkan salah satu sanak saudara melakukan kebohongan berbahaya. Apa karena mereka melihat contoh lain yang sudah pernah dilakukan ya.Â
Lagi PPKM darurat, sudah tau jelas jelas aturan dan sanksinya, kok malah dibiarkan. Edan dasar orang Indonesia. Sudah tau aturan pemerintah, sudah tau lonjakan Covid sedang tinggi-tingginya, eh kok malah diterobos pake penipuan.Â
5. Carut marut lemahnya deteksi identitas penumpang di maskapai.Â
Masih ingatkah kita pada salah identitas sejumlah penumpang pada tragedi kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 menggunakan KTP orang lain. Apa ini jadi inspirasi si pelaku ya.Â
Ternyata bisa banget yang ngga jelas -jelas identitas, beda orang beda KTP hingga beda jenis kelamin beda hasil SWAB bisa duduk di kabin. Â
Kebayang andai pesawat ini celaka, apa ngga puyeng itu maskapai dan ngga malu itu keluarga, kalo ada wanita bercadar bernama NURUL yang ternyata adalah seorang pria. Hehe.Â
6. Menusuk pemerintah dari belakangÂ
Maaf kata, bila ada warga yang melakukan seperti ini, rasanya sama aja menusuk pemerintah dari belakang terkait kebijakan PPKM Darurat.Â
Sudah tau dan sadar sedang berlangsung apa di negaranya, dan pelarangan nya seperti apa, tapi malah meremehkan lewat penyamaran. Ibarat pemerintah dan aparat sedang menambal baju yang koyak, eh pelaku malah bikin koyakan kecil.
7. Transmisi Covid lintas manusia, lintas propinsi.Â
Parahnya Covid di Jakarta seperti apa, eh malah ada seseorang warga di DKI Jakarta malah membawa ke Ternate Maluku Utara.Â