Banyaknya perantau yang kepengen mengadu hidup di Jakarta pada tahun 60 an hingga 70 an, membuat sejumlah musisi yang kebetulan berasal dari kawasan Indonesia Timur, mempopulerkan lagu ini.Â
Ditulis dalam lirik berlogat Manado, yang dimengerti juga oleh para pendengar dari daerah lain di Indonesia Timur karena kesamaan dialek dalam komunikasi sehari-hari.Â
Sudah pasti target market lagu ini untuk warga perantau dari kawasan ini yang ke Jakarta agar tidak menyesal dan dibilang nanti : Eh Sapa Suruh datang Jakarta, Eh  doe sayang.Â
Kerasnya perjuangan di Jakarta bagi para perantau, dari jaman dulu hingga kini, tersirat dalam penggalan lirik -liriknya.Â
Sungguh tiada kuduga
hidup akan merana
tinggalkan kampung di desa
dapatkan gubug di kota...
Lagu ini selain di populerkan almarhum Om Melky Goeslaw , ayahanda dari Teh Melly Goeslawa yang asli Maluku, juga dibawakan oleh duet Alex dan Jakob dengan nama Kembar Grup yang cukup terkenal di tahun 70 an.Â
Jadi kalo kamu, lagu apa tentang Jakarta yang berkesan bagi kamu?Â
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H