Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Jodoh di Tangan Tuhan, Umur 30 ke Atas Tuhan Lepas Tangan

24 Mei 2021   12:40 Diperbarui: 4 Juni 2021   11:50 3906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan. Foto: Pablo Heimplatz via Unsplash.com

Tak hanya 1 tapi 2 karena sudah ibaratnya kejar tayang dalam tanda petik. 

2. Para pria di usia 30-an, sudah ngga mau coba coba lagi. 

Ini adalah realita. Cukup sudah ngetes kiri ngetes kanan, lirik sana lirik sini. 

Di usia 30-an hingga ke 40 tahun, para pria bujang sudah tau mau ke mana dalam hidupnya dan karier atau profesi apa yang mau dilakoni. 

Mereka sudah bukan Rangga dan Cinta, atau Dilan dan Milea layaknya di film-film remaja. Sudah ngga zaman, sudah ngga berpijak di zona itu lagi. 

Mereka menginginkan sebuah kepastian dan tak mau diputar -putar lagi segala rajukan, manja, dan drama ala-ala anak alay atau tipikal mahasiswa patah hati. 

Meski pria tak dibatasi usia kehamilan seperti halnya para wanita, namun pada  usia 30 an ini, mereka sudah ingin lebih settle dan stabil, termasuk menikah dan berkeluarga. 

Selain itu, bisa saja teman-teman sepantaran dan teman-teman nongkrongnya sudah pada sibuk urus istri hamil hingga gendong anak di rumah. 

Topik obrolan juga sudah berubah sehingga membuat si pria yang masih bujang di usia segitu, sudah tak nyaman dengan komunitas lamanya. 

Tak semua sih, tapi ada juga yang tetap kompak dan bersahabat. 

3. Respons keluarga besar dan kesadaran akan kebutuhan untuk berpasangan

Perjodohan atau dijodohkan, bisa jadi inisiatif itu datang dari orang-orang terdekat kala melihat adanya kebutuhan akan pasangan. Tak baik manusia itu hidup sendiri. 

Orang-orang terdekat itu bisa saja orang tua, keluarga besar, pemuka agama yang dekat dengannya, atasan dan rekan-rekan kerjanya, para sahabat dan teman-temannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun