Ketika hati dan pikiran seseorang tertutup oleh pemikirannya sendiri, cenderung akan melakukan apa yang diyakininya itu benar, tanpa mempertimbangkan kehidupan orang lain.
3. Dengan mendoakan, dapat menahan diri dan mengontrol ucapan serta perilaku
Adanya sejumlah quote yang berasal dari kitab suci, bila dihayati dengan perenungan mendalam dalam doa, mampu memberikan pencerahan bagaimana menyikapi  kondisi dan fenomena sosial yang sedang terjadi dan mendera masyarakat.Â
Ini salah satu cara tuk membangun kejernian berpikir dan melihat dengan cara Helicopter View, yakni melihat secara luas dan terukur hingga ke akarnya.
4. Dengan mendoakan, terbangun empati.
Empati sederhananya bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain, Ketika terjadi peristiwa Bom di Katedral Makassar tanggal 28 Maret 2021 lalu, atau sekian tahun lalu di sebuah gereja di Surabaya, seorang pendoa bisa berempati dalam doanya, manakala dia posisi sebagai korban.Â
Ketika Covid 19 menghancurkan kehidupan banyak orang hingga meninggal dunia, lewat doa orang -orang megharapkan mujizat karena sadar, manusia berusaha tapi Sang Kuasa yang menentukan.Â
5. Dari doa, lahir usaha dan tindakan
Berapa banyak yayassan dan penggalangan dana kemanusiaan terbentuk, lantaran sejumlah orang mendapatkan ide tersebut ketika peduli dan sama -sama bersatu dalam doa?Â
Ide brilian tuk menghentikan dan menyudahi fenomena sosial yang buruk, kadang tercetus dari komunitas doa.Â
Bila dilakukan secara pribadi atau bersama keluarga, bisa muncul sejumlah kiat dan cara bagaimana membentengi diri dan membedakan mana ajaran yang baik dan mana yang berbahaya.Â
Sudah pasti bukan doa yang mengancam tapi berangkat dari kepedulian yang tulus.
"Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu  ...." (Yeremia 29:7)