Just Sharing...
Lika liku kamar kos beserta penghuninya selalu menyisakan banyak cerita. Persahabatan sesama penghuni, drama antara anak kos versus pemilik kontrakkan, hingga warni-warni asmara yang bersemi.Â
Selain itu, ada beberapa jejak yang ditinggalkan penghuninya, manakala pindah kosan. Peninggalan -peninggalan soal apa yang dilakukan di dalam bilik kamar selama tinggal di sana, Â kadang mencerminkan seperti apa sih orang tersebut.Â
Mirisnya, apa yang  ditampilkan lewat pembawaan, sikap dan perilaku, kadang 180 derajat berbeda dengan kesehariannya. Ibarat kemasan  tak sama dengan isinya. Â
Selama pengalaman saya ngekos, ini beberapa rahasia berupa jejak yang ditinggalkan pemiliknya manakala out dari kamar konttrakkan. Apa  aja :Â
1. Kondom berceceran.
Kontrasepsi satu ini hanya para pria yang tau. Di tahun 2003,manakala seorang teman pindah dari kosan bertingkat di tengah kota, pemilik kamar meminta saya membantunya membersihkan.Â
Di lemarinya masih ada kemasan alat KB ini yang belum dibuka, tapi di bawah tempat tidurnya teronggok sejumlah kondom bekas. Sudah lengket pula.Â
" Ngga nyangka anak nya polos, ngga suka  nakal, kok bisa banyak yang ginian." kata sang pemilik  kala melongok kebawah kolong ranjang
Waduh bahaya banget tu...
2. Â Sering nunggak ngga bayar kos, tapi struk belanja merajalela di meja
Ini peninggalan lain berupa bekas belanja, tapi di taruh di atas meja , laci dan di dalam lemari. Parahnya, di situ tertera tanggal, jam dan dimana saja belanja di mall, supermaket besar dan cafe terkenal di tengah kota.Â
Terang saja langsung beralibi jelek  Bapak dan Ibu kosan pada penghuni kamar ini, yang sebelumnya di usir  keluar karena sudah  sekian bulan tak  bayar uang kontrak.Dugaan menguat karena yang ngekos di kamar ini  cuman dia sendiri, ngga berdua dengan orang lain.Â
"Gila...belanja segini banyak, kosan 500 ribu 3 bulan aja ngga ada dibayar. Bilang uang nya kepake orang tua nya sakit, padahal sante-sante ngopi di mall besar," demikian curhatan Bapak kontrakkan dalam nada emosi.Â
Saya lalu mencocokkan data di struk belanja dan total belanjaan dalam satu bulan. Gilaa...ngeles juga ni anak, Â mana pake bawa -bawa nama orang tua pula.Â
3. Â Pakaian dalam yang jenis kelaminnya beda.Â
Keanehan lain yang meninggalkan jejak adalah bukti adanya pakaian dalam yang ditinggalkan. Kalo sudah seperti ini, analisa pemilik kontrakkan bisa saja penghuni lama melakukan hal tak senonoh di dalam kamar, lalu bekas CD pasangannya tak kenakan kembali atau ditinggalkan sebagai kenang-kenangan.Â
Atau bisa saja, penghuni punya kebiasaan menyimpang tuk berfantasi seksual dengan mengenakan atau meningkatkan hasrat syahwatnya dengan melihat nya. Atau...jangan -jangan itu milik tetangga kamar...hehe. Ada kemungkina ke sana juga ya. Â
4. Pemilik nya alim dan baik, Â namun meninggalkan buku -buku jihad dan dokumen berbau terorisme.Â
Ini terjadi sebelum Bom Bali 2 di tahun 2005 terjadi. Jadi sekitaran tahun 2004, salah seorang teman kosan keluar dari kos. Dia memang tak dekat dengan saya, hanya saling sapa saja manakala bertemu.Â
Lokasi kamarnya juga cukup jauh dengan saya,  terpisah beberapa kamar. Saat itu, saya kurang  tau apa dia kuliah atau kerja, cuman berasal dari satu daerah di Indonesia yang memang cukup sering adanya berita seputar  terorisme di daerah asalnya.Â
"Mas...coba lihat ini, bekas -bekasnya yang kos di sini," Â ajak Ibu Kosan ketika sore hari saya sewaktu saya ada di kos.Â
Saya pun membuka -buka buku dan dokumen milik penghuni lama tersebut.  Semuanya berbau jihad dan arah-arahnya ke sana. Mau tak mau persepsi saya  terhadap penghuni lama tersebut berubah. Â
"Dia ngapaian aja baca -baca buku ini. Ini lagi Mas, ada foto-fotonya juga dan buku -buku yang tebal -tebal  ini," kata Bapak kos menimpali.Â
Saya tak  bisa menduga lebih dalam apa yang dilakukan anak muda berusia 20 an itu di dalam kamar. Apakah dia mempelajarinya?  Apakah dia mendoktrn dirinya dan otaknya?  Apakah itu milik dia ato milik orang lain yang dipinjamkan?Â
Entahlah...Tapi dari satu dua foto dan sejumlah dokumen tersebut, Â ditambah perawakan dan penampilannya, bisa saja pemilik kosan memandanganya dengan persepsi yang berbeda.Â
Apalagi ini di Bali, yang masih menyisahkan memori kelam  Bom Bali 1 di tahun 2002 kala itu. Bersyukur juga sebelum Bom Bali 2 tahun 2005, penghuni kos itu sudah cabut. Sampai sekarang, tak pernah lagi kontak dan tak tau dimana orangnya. Â
Saran dan Nasihat
Dari contoh -contoh di atas, ada baiknya sewaktu pamitan dan tak lagi ngekos di situ :Â
1. Alangkah baiknya membersihkan dahulu kamar yang akan ditinggalkan. Semua sampah dan jejak kenangan yang dilakukan di dalam kamar , ada baiknya dibuang atau dibawa saja.Â
2. Pergi dan meninggalkan jejak, apalagi itu jejak yang negatif, hanya membuat cara pandang dan penilaian orang lain menjadi cenderung negatif terhadap  diri kita.Â
3. Hindari juga mengambil milik pemilik yang disediakan sebagai fasilitas di dalam bilik kontrakkan, seperti cermin, Â bantal, guling, dan lain -lain.Â
4. Kebiasaan yang cenderung kurang baik juga adalah mencoret -coret dinding kamar, dinding lemari, menaruh puntung rokok sembarangan hingga kasur kebakar dan selimut ato bed cover robek -robek. Termasuk melubangi tembok kamar di sana sini.Â
Sepertinya ada perjanjian tak tertulis di mata anak kos, kalo bayar kos sudah termasuk mau ngapain aja tembok kamar dan isi dalam kamar...hehe. Buktinya memang banyak yang begitu, dan setelah cabut, dibuat biingung pemiliknya,Â
Bingungnya adalah mesti keluar  uang extra buat merenonovasi dan mempercantik kembali agar diminati calon penghuni berikutnya.Â
Hmm.....
Baca juga : https://www.kompasiana.com/adolfdeda/60479ee28ede4878197f0f92/seribu-dua-ribu-jadi-ratusan-ribu-siapa-bilang-tak-bisa
Salam,Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H