Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bahaya Overthinking dalam Film "Perempuan dalam Pasungan" (1981) dan Kisah Nyata Anak Seorang Nasabah

21 Maret 2021   19:59 Diperbarui: 22 Maret 2021   15:50 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa warga berusaha menyembunyikan, lantaran di kala itu (sampai sekarang juga ya), adalah aib bagi keluarga yang salah anggotanya sakit jiwa, dan aib juga bagi warga desa lainnya. 

Mirjaman berusaha mengintip dari atap,dan melihat bahwa pesinden tersebut adalah seorang wanita muda kumal berambut panjang nanum terpasung (dirantai).

Tengah mengintip, warga lain melihat apa yang dilakukan Sang Jurnalis. Akhirnya dibantu sodara laki-laki wanita terpasung tersebut,Mirjaman berhasil masuk dan menemui lebih dekat, dengan menyamar sebagai pengantar makanan. 

Dari sinilah, terkuak pengakuan dan cerita si wanita tersebut, riwayat dan jalan hidupnya. Mirjaman melaporkan pada Pemimpin Redaksi di kantor penerbitannya, agar kisah ini dijadikan berita dan dimuat di halaman media tersebut.

Akhirnya makin benderanglah lika -liku kehidupan wanita tersebut, bertalian dengan budaya Jawa yang kental dan bumbu asmara berbalut persahabatan. 

Fitria, wanita cantik tersebut, di kala itu berusia di akhir 20 an, adalah seorang ibu dua anak. Mengalami overthinking karena prasangka dan kekuatiran yang berlebihan pada sahabatnya Marni. Dia curiga suaminya Andi, ada main dan selingkuh dengan nya. 

Fitria bisa kepikiran seperti itu karena termakan perkataan Ibu Danu, tetangga rumah yang sakit hati karena ditinggal suaminya karena main serong dengan wanita lain. 

Tetangga emak-emak itu berharap Fitria tak mengalami kesusahan yang sama dengan dirinya, karena mengijinkan wanita lain hadir dalam rumah tangganya, meskipun adalah sahabat baiknya dan juga sahabat suaminya pula. 

Singkat cerita, Fitria didera rasa bersalah ketika mendengar Marni meninggal, sesaat setelah dia mencampur minuman marni dengan larutan yang diperolehnya dari seorang yang dianggap dukun. 

Tujuannya demi menjauhkan sohibnya itu dari kehidupan rumah tangganya, namun malah berujung tewasnya Marni. Parahnya cairan dukun tersebut diberikan oleh Prasetyo, teman kuliah mereka, yang patah hati karena cintanya tak pernah ditanggapi oleh Marni, yang malah jatuh hati pada Andi,suami Fitria. 

Ketika tahu bahwa Marni meninggal, Prasetyo meneror Fitria. Dendam dan benci karena dianggap menghabisi gabetannya, yang dikejarnya selama ini  tanpa memberitahu larutan tersebut dipesan buat siapa. 

Sebaliknya, Fitria babak belur dihajar overthinking antara berdosa sebagai pembunuh dan membayangkan akan masuk penjara. Bagaimana dengan anak dan suamiku? Bagaimana dengan keluarga besarnya di Jogja andai tahu? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun