Untung ada, bahaya pun bisa mengintai.Â
Usaha apapun, ibarat uang koin. Ada 2 sisi yang menyatu. Bisa untung bisa buntung.Bisa laris pembelinya,bisa juga lari pembelinya.Demikian juga pada mereka yang berusaha  menggelar dagangan makanan sepanjang hari non stop.Â
Apa saja untungnya?
1. Selalu ada pembeli,entah banyak entah sedikit.Â
Karena lokasinya berada di ruang orang berkumpul, sudah pasti akan ada yang menghampiri tuk belanja.Pertama mungkin hanya tuk belanja yang bukan makanan, namun manakala di tau bahwa di warung tersebut juga tersedia makanan, bisa jadi potensi order berikutnya.Â
2. Bisa menerima order dalam bentuk grup atau kelompok
Dalam suatu penyeberangan dari Lombok ke Bali, kebetulan kapalnya berangkat jam 3 pagi dinihari, saya mampir beli nasi bungkus di sebuah warung makan 24 jam di sekitar Pelabuhan Lembar.Â
Saya menunggu agak lama karena pelayannya sedang membungkus 20 nasi campur seharga 20 ribu / porsi untuk 4 grup  sebuah komunitas anak muda.Â
Para pengusaha makanan ini sadar harga makanan di kapal jauh lebih  mahal dan sangat minimalis menu, sehingga penumpang cenderung akan belanja dulu untuk dimakan selama pelayaran.Â
Lagi pula jarak tempuh sekitaran 4 at0 5 jam, dimana organ pencernaan manusia akan minta di isi. Sejatinya memang bahaya kelaparan di atas kapal, apalagi dalam kondisi terhuyung -huyung dihajar ombak.Â
3.Modal kecil, untung banyak.Â