Seandainya hubungan di awal dibangun sebagai teman dan bukan sebagai pacar, Â akan lebih bijaksana. Tak ada saling mengikat dan posesif. Selama masa pertemanan, masing -masing akan terlihat apa adanya karena temenan juga dengan cowok atau cewek lain.Â
Dengan begitu masing-masing bisa mengenal, memahami dan menerima, dalam level -level tertentu yang dirasa tak masalah,seandainya dengan salah seorang dibawa naik ke level yang lebih tinggi dari hanya sekedar teman menjadi teman hidup. Â
4. Pernikahan bisa jadi adalah persahabatan yang dibangun seumur hidup
Ada banyak contoh rumah tangga awet hingga ajal memisahkan, karena tanpa disadari prinsip -prinsip persahabatan  itu diterapkan. Saling mendukung dalam suka dan sedih, berbagi canda, saling mendoakan dalam iman dan saling menegur untuk tujuan kebaikan. Tak ada yang merasa paling ego, paling benar, sebagaimana layaknya sepasang sahabat. Memberi dan menerima dalam porsi masing -masing.Â
Ini ngomongin pacaran kok menyenggol pernikahan? Lha emang pacaran tujuannya kemana? Kalo cuman buat hepi-hepi doang, mending temenan aja. Itu mungkin lebih baik dibanding jagain jodoh orang lain. Dapet ngga keluar modal iya...
Maaf ya, bukan menyinggung....cuman uda banyak kisahnya...hehe
Salam gerimis senja,Â
18/01/2021, 19.20 wita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H