Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pilih Kampus, Rekomendasi Keluarga Bisa sebagai Pertimbangan

11 Januari 2021   22:21 Diperbarui: 11 Januari 2021   22:24 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri_kuliah masih online, tiket keberangkatan ke Bali diundur terus

Just Sharing....

Urusan pilih sekolah atau pilih kampus, saya termasuk korban rekomendasi. Maksudnya keputusan tuk melanjutkan pendidikan kemana, juga atas peran sejumlah orang. Salah satunya seperti yang pernah saya tuliskan di Kompasiana. 

Masuk SMP dulu sistem rayonisasi, sehingga lulusan sekolah -sekolah dasar di kecamatan, diharuskan masuk ke salah satu SMP negeri. Bila tak terima, karena ambang nilai tak cukup atau alasan lain, mau tak mau masuk ke SMP swasta. Opsi lain coba daftar ke SMP negeri beda kecamatan meski lokasi jauh dari rumah.   

Ketika ketrima di universitas negeri, juga hasil rekomendasi dari sejumlah guru ditambah pertimbangan sendiri. Jadi singkatnya, pernah ikut PMDK dan dikasi pilihan sejumlah PTN di Jawa. Saya pilih salah satu yang di Jawa Tengah. Jurusannya favorit banyak diminati calon  mahasiswa. 

Hasilnya ngga lolos, tapi teman sekelas saya yang ketrima dan dipanggil. Akhirnya dia duluan terbang ke Jawa. Meninggalkan saya yang mesti bertaruh lagi lewat satu-satunya jalur terakhir , yakni tes masuk PTN.

" Kamu sih ngambil jurusan itu. Peluang tembus kecil karena perbandingannya bisa 1:40 hingga 1:60. Satu orang mesti mengalahkan 60 orang. Kenapa tak coba fakultas yang peminatnya tak sebanyak itu.," demikian rekomendasi beberapa guru di SMA, kala itu. 

 Saran lain pilih PTN pertama yang top banget, pilihan kedua yang rasa-rasanya punya peluang lebih besar untuk diterima. Itu saran tambahan mereka. Dan setelah diterapkan, puji syukur hasilnya lulus pada pilihan kedua.  

Pola sama direkomendasikan lagi ke keponakan, berdasarkan data dan pengalaman 

Salah satu keponakan,di awal Bulan Februari tahun lalu, minta saran soal pilihan tempat kuliah. Waktu itu dia sudah di kelas akhir di sebuah SMU Negeri di Papua. Kebetulan nilai akademisnya tergolong baik,direkomendasikan untuk kuliah di almamater saya. Alasannya sederhana : Ada Om nya yang bisa ngawasi...hehe. 

Pertimbangan lain  adalah  : 

1. Data nilai dan tipikal anaknya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun