1. Transaksi langsung dengan calon pembeli.Â
Pembeli diuntungkan karena serah terima langsung dengan pemilik. Meski realitasnya di masyarakat, ada saja pemilik kendaraan yang dulunya membeli dari pihak lain dan belum melakukan proses balik nama di unit, namun berniat menjualnya setelah sekian tahun menggunakan.
Selain pembeli bisa tawar-menawar harga pasnya,dapat juga menggali informasi riwayat kendaraan seperti apakah pernah tabrakan atau kecelakaan, atau sama-sama mencoba unit tersebut untuk memastikan kelayakan kendaraaan.Â
Kendala yang biasanya timbul adalah pembeli sangat tertarik pada unit seken yang dijual, namun dana tak mencukupi. Karena alasan BUC alias Butuh Uang Cepat yang mendorong penjual melego kendaraan kesayangannya, penjual akan mengabaikan calon pembeli dengan kondisi keinginan ada tapi kemampuan finansial kurang.
2. Transaksi dengan showroom kendaraan bekas di kota tempat domisili.Â
Wilayah Indonesia yang membentang dari Aceh sampai Papua, memiliki banyak showroom kendaraan. Hampir di setiap kota dan kabupaten, bahkan hingga ke kecamatan, ada showroom yang biasanya warga menyebutnya dealer.Â
Tak hanya untuk kendaraaan baru, tapi juga kendaraan bekas. Pasar tuk kendaraan seken masih berkembang karena harga kendaraan baru, baik sepeda motor, mobil, pick, truk bahkan bus, harganya juga lumayan tinggi.Â
Bandingkan harga 1 unit motor baru Yamaha N Max tahun 2020 kisaran 30 an juta. Berapa banyak warga di tanah air yang punya penghasilan segitu buat beli? Atau yang berwiraswasta sebagai pedagang keliling, apa mesti mengeluarkan uang sejumlah seratusan juta lebih buat beli Suzuki Pick Up terbaru tuk operasional usaha?Â
Realita mahalnya jangkauan terhadap unit kendaran baru, salah satu faktor mengapa showroom kendaraan bekas punya market sendiri dan tetap eksis, sekalipun di masa pandemi. Ini jadi keuntungan juga bagi warga yang niatan mau jual kendaraan miliknya, bisa mendatangi dan menawarkan unitnya.Â
Kendalanya mungkin ada showroom yang tertarik ada juga yang tidak. Dari pengalaman berinteraksi dengan pemilik showroom, ada tipe-tipe tertentu yang memang laris dan diminati warga, sehingga pihak showroom berani tuk membelinya dan akan menjual kembali.Â
Namun ada model dan merk kendaraan tertentu yang agak sulit mendapatkan calon pembeli seandainya dipajang (padahal dana sudah keluar). So bila berniat jual ke showroom, karena ada juga showroom yang belinya partaian (sekaligus banyak), ada baiknya dikonfirmasikan dahulu mengenai tipe, tahun, merk, dan kondisi unit.Â
Kemungkinannya bisa ada 3: dibeli dengan harga tinggi, dibeli juga dengan harga murah karena ada yang harus diperbaiki ini itu di unitnya, atau pihak showroom ngga yakin ada peminatnya tapi butuh buat tambahan stok pajangannya. Pilihan terakhir bisa jadi showroom tak berminat lantaran pertimbangan tertentu.Â