Nah dengan sekian rupiah per bulan tambahannya sebagai bunga, bila di rasa tak masalah dengan kantong atau penghasilan rutin, keputusannya balik lagi pada konsumen. Â
Beli cash, apalagi dengan dana yang sudah tersedia, rasanya baik juga dibanding mencicil dalam jangka waktu tertentu.Â
2. Beli sesuatu untuk dipakai, bukan untuk 'ngganggur' di rumah  dan tak tergunakan.Â
Ada banyak dari kita beli sesuatu produk atau barang, hanya lantaran korban iklan. Setelah dibawa pulang ke rumah, malah tak habis mengkonsumsinya.Â
Bisa jadi karena barang tersebut tak selera juga sama orang rumah atau kita yang tak kuat menghabiskannya.Â
Misalkan makanan atau produk rumah tangga. Ujung-ujungnya ngganggur lalu bingung mau kasih ke siapa. Tak sedikit malah di buang dan penuhin lemari atau gudang. Sayang, kan... padahal itu uang semua alias ada sekian rupiah dari kantong kita di situ.
3. Â Pikirkan anggaran lain, untuk kebutuhan akhir tahun atau di tahun depan lantaran UMP tak naik juga
Tak ada kebijakan pemerintah yang tak berdampak pada kita sebagai warga. Salah satunya tak ada kenaikan UMP. Apakah UMP tak naik, menjamin harga bahan pokok di pasar tak naik juga di tahun 2021, belum tentu Kakak:).Â
Apakah biaya sekolah anak dan biaya kontrakan rumah, ruko atau tempat usaha kita tak naik juga, bisa jadi tidak. Pemilik lokasi cenderung menaikkan harga setiap tahun, meski naiknya mungkin sekian puluh ribu atau sekian juta.Â
Jadi sebelum terjebak promo, kepengen beli ini beli itu, duduk dulu dan hitung anggaran. Pemasukan berapa, pengeluaran berapa.Â
Kebutuhan penting di bulan ini dan keperluan yang sifatnya prioritas di bulan depan, apa -apa saja. Alokasikan dan pisahkan. Jangan diganggu tapi 'ganggulah' sisa uang lebih (seandainya ada) .Â