Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ini Modus Baru "Serangan Fajar", Ajakan Memilih Calon Pilkada

10 November 2020   20:22 Diperbarui: 10 November 2020   20:41 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Tidak usah bayar, gantinya cukup pilih aja calon nomor ...."

Sore kemarin saya mampir ke rumah seorang nasabah. Halaman depan rumahnya, sebagian areal dijadikan warung kopi. Bagi saya ada keuntungan sendiri ngopi di tempat usaha customer. Bisa ngeliat -ngeliat. 

Mang ngeliat apa? Sudah pasti yang pertama adalah mengamati lalu lintas pelanggan usahanya. Keluar masuk dan belanja apa saja. Nominal berapa. Yang dijual apa saja selain produk minuman dan makanan. Tujuan utama bisa ngobrol -ngobrol dengan pemiliknya. 

Ternyata oh ternyata, customer saya yang katagori Macan alias mama -mama cantik ini, sedang ketiban masalah.

Problem nya apa saya skip aja. Kualat bocorin aib pelanggan. Ntar rejekinya jauh..hehe. 

Itu sih kata perempuan jelita nasabah saya, yang dalamannya 42 tapi kemasannya 24. Maksudnya tampilannya lebih muda dari usia yang sebenarnya alias awet muda.

"Gini Mas, aku tuh punya masalah sama Si A. Kan Mas tau kan si A itu gimana -gimana sama saya. Harga diri saya hancur dikatain yang 'begituan' jadi saya bersama suami, putuskan lapor ke kepolisian." bibir merah nya makin merah lantaran ada aroma sakit hati kala meluapkan kisahnya di hadapan saya

"Terus, gimana kelanjutannya Mba?" tanya saya,memancing

" Abang (suaminya) kuatir kalo  kita bisa balik imbas nya terkait pengaduan ke polres. Tapi syukur ada Bang Mario (nama samaran), yang masih satu komplek dengan kami. Dia kan pengacara juga," sambungnya dengan mata sedikit berbinar. 

" Mahal lho bayar pengacara Mba," kata saya, memotong pembicaraan

" Ngga kok Mas. Kata Bang Mario, dia siap membantu saya dan suami. Tidak usah bayar, gantinya cukup pilih aja calon nomor XXX. Kan Bang Mario tim pemenangnya juga. Lagian,kita juga bingung mau coblos siapa," urainya menjelaskan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun