Dengan pertimbangan  4 hal di atas, apakah itu blogger mesti sadar dan patuh pada kaidah yang baku dan benar, demi membuat artikel di blog? Hmm....ini hanya opini sendiri dengan melihat sejauh mana fungsi dan tujuan blogging.Â
1. Bila nyaman dan mampu, silahkan.Â
Ada banyak blogger suka belajar dan mencoba -coba. Menulis dengan ciri khasnya  lalu beralih dengan teknik menulis yang berbeda dengan sebelumnya. Bila dirasa nyaman dan seharusnya seperti itu, alias kembali ke jalan yang benar, just do it. Lakukan saja sepanjang menyenangkan. Cuma harus diingat menulis untuk siapa dan untuk apa.Â
Motivasi dari dalam ini kadang menjadi semacam pendorong berkreasi. Maksudnya mau menulis untuk target ke pembaca yang seperti apa, dan apa yang membuat kepengen menulis seperti itu. Ini tentu berbeda pada setiap orang.Â
2. Bila dirasa sulit dan kaku, mengalir saja dengan gayamu tanpa harus terbeban, tapi perhatikan kesantunan dan etika. Â
Menulis itu aktifitas otak, otot dan hati. Jangan menulis bila dirasa hatinya ngga sreg dengan ketentuan A atau pakem B. Nanti mood nya hilang. Menulis itu bukan dipaksa -paksa tapi mengalir dari dalam.Â
Jika jiwamu bahagia, otak dan otot juga akan merespon dengan serempak. Artikel yang dibuat dengan menyenangkan akan mengalir dengan lancar hingga paragraf terakhir.Â
Pesannya mungkin tetap perhatikan kesantunan dan etika. Maksudnya secara struktur berbahasa mungkin sedikit salah dan tak baku, namun inti dari apa yang disampaikan, tetap tersampaikan dalam kesantunan dan etika. Bukankah kedua nilai itu juga ada dalam ketrampilan berbahasa lisan maupun tulisan kan.Â
Selamat memasuki Bulan Bahasa. Â
Salam,Â
07 Oktober 2020, 21.05 wita