Berapa usia produktif orang mulai bekerja? Taruhlah mungkin dia cuma tamat SMA/SMK Â dan tak meneruskan kuliah.Anggap saja umurnya 19 tahun di tahun ini. Â Berarti kelahiran 2001. Kita asumsikan pula misalkan dia adalah anak bungsu dari sebuah keluarga dengan asumsi pula bahwa ibunya melahirkan dia pada usia 35 tahun di tahun 2001.Â
Umur wanita tuk mengandung dan melahirkan rata-rata mulai 20 an hingga pertengahan 30 an. Meski pada saat kini dengan bantuan teknologi, proses pembuahan dan persalinan dapat berjalan normal pada wanita di atas usia segitu, namun bila di lakukan survey, sepertinya tak banyak wanita yang punya anak di usia 40 an ke atas. Mayoritas kisaran melahirkan pada usia wanita 20 sampai 35 tahun.Â
Bila demikian, berarti dianggap sang ibu adalah kelahiran tahun 1966. Mekar sebagai gadis muda nan dewasa di tahun 1980 an. dimana program KB begitu gencar di lakukan oleh pemerintah terhadap keluarga -keluarga muda. Buktinya, bila mau dihitung, tak banyak wanita kelahiran 1966 hingga pertengahan 70 an, yang punya anak lebih dari 3. Karena biaya hidup, biaya pendidikan, dan usia menikah dan berumah tangga yang kadang ditunda lantaran menuntaskan terlebih dahulu pendidikan kesarjanaan atau diplomanya agar bisa melamar pekerjaan. Â
Dampaknya, rata -rata kaum pekerja, dalam rentang usia 19 tahun hingga 40 tahunan jaman sekarang, mayoritas punya 2 atau 3 saudara kandung karena batas usia mengandung dari sang ibu. Meski ada yang lebih dari itu , namun jumlahnya tak banyak. Apalagi bila orang tua berkarir sebagai TNI/Polri/PNS dan karyawan formal lainnya, yang secara asuransi kesehatan dan jatah pensiunnya, sudah membatasi jumlah tanggungan.Â
2. Tingginya harapan dan standar keluarga yang harus digenapi Sang Anak lewat pencapaian karir dan profesinya.Â
Kita tak menampik bahwa harapan dan standar orang tua selalu yang terbaik bagi anak. Kata 'terbaik' bisa saja berbeda pada masing -masing keluarga, namun maknanya adalah mendapatkan pekerjaan yang baik, dengan penghasilan yang baik, agar bisa hidup dengan baik, dan satu lagi. Agar status sosial orang tua menjadi lebih baik di mata keluarga besar dan dipandang masyarakat.Â
Demi tujuan itu, anak mesti memacu dirinya menjadi yang terbaik. Sejak masa sekolah hingga mendapatkan uang dan jabatan di bidang kerja yang digeluti. Ini tahun 2020 bukan 1980. Tantangan dan peluang, sekalipun banyak, proses dan seleksi alam selalu ada. Dan generasi pekerja jaman sekarang, tak peduli mau berkarir di gedung bertingkat atau ibaratnya 'kanvasing' di jalanan,mereka semua 'berdarah -darah'.Â
Makna berdarah -darah bisa berarti waktu dan hidup mereka akan lebih banyak dihabiskan demi pekerjaan, dibanding berada di rumah menemani orang tua. Merantau ke kota lain karena alasan rupiah. Tak sedikit yang masih serumah, namun dalam sehari lebih banyak di kantor daripada di rumah.Â
Bukankah itu yang nampak saat ini. Mengapa tradisi mudik begitu berguna bagi para pekerja ? Bisa jadi karena itulah saat mereka bisa pulang dan memeluk Ibu dan Bapaknya, Menebus waktu yang dihabiskan demi uang. Dan menceritakan keberhasilannya  kala jauh dari rumah demi menggenapi harapan orang tua dan cita -cita masa depan.Â
Ini mungkin 2 Â berkah di balik masa bujang alias lajang pada para pekerja
Dengan 2 fakta di atas, bisa saja bikin para pekerja kepikiran soal orang tua yang mendadak sakit, Apalagi andai sakitnya cukup parah. Kita mahfum, umur di tangan Tuhan, tapi kondisi fisik manusia umumnya semakin menurun selaras dengan pertambahan usia. Maka bila itu terjadi pada Papa Mama tersayang, Ayah Ibu Tercinta, itu merupakan kondisi yang alamiah, meski harapan dan doa anak-anak, Â senantiasa mereka selalu sehat.Â