Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

4 Potensi Bahaya WAG Informal Networking di Tempat Kerja

24 September 2020   23:23 Diperbarui: 27 September 2020   19:28 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:tribunnnews.com

Ini lebih sedikit anggota yang bergabung dalam grup tertentu. Bisa pegawai wanita saja, karyawan pria saja, ataukah gabungan keduanya. Syaratnnya  punya kesamaan.    

Misalnya: keyakinan sepaham, hobby nya (sama -sama suka mancing, suka bola, suka traveling dan  suka yang plus plus). hehe, Lantas sisi mana yang salah pada grup grup seperti ini ? Bisa saja memicu geseran pioritas. 

Ini 4 Potensi bahaya dari bermacam IN WAG oleh para pegawai internal di tempat kerja

Bekerja di perusahaan formal atau institusi milik pemerintah, hampir tak ada aturan yang melarang atau membatasi para pegawai dalam hal jumlah grup WA yang di ikuti. Mungkin pertimbangannya adalah di internal saja sudah banyak WAG bentukan manajemen atau kedinasan, 

Belum lagi yang lintas divisi atau lintas kedinasan. Kesemua WAG itu merupakan formal networking di tempat kerja. Adminnya bisa atasan terkait. Lika-liku chatting di situ, umumnya berkaitan dengan tugas pokok pegawai.

Dengan keleluasaan demikian, sangatlah mungkin orang dalam perusahaan, bisa bikin WAG sendiri di antara mereka,  yang tak bersangkut paut dengan visi dan nilai -nilai dasar di tempat kerja nya. Sudah pasti tak terlacak pula oleh pimpinan. . 

Apa saja potensi bahayanya? 

1. IN WAG, bisa membicarakan sisi buruk kebijakan dan aturan manajemen, termasuk bisa juga bullyan.  

Rekan -rekan sekerja, dengan tipe dan model yang sama, bisa saja mem bully atasan ketika mereka menyatu di satu WAG. Mengapa? karena seleksi sudah di lakukan di depan, pada siapa dan karyawan yang bagaimana, yang bisa terundang masuk di dalam IN WAG mereka. 

Dari bullyan bersifat rasis, SARA hingga perundungan fisik. Di depan menghormati, namun di IN WAG mereka bisa tanpa rasa bersalah mencabik -cabik. Mulai dari nyinyir, berbalas komen dan emotikon, Menyasar atasan atau manajemen. 

Mungkin itu sisi jahat dalam diri yang tersingkap ketika lingkungan tercipta. Atau mungkin pelampiasan balas dendam karena pernah mengalami ketidaksiplinan sebagai pegawai. Misal kena SP, sanksi pemotongan ini dan itu.. atau ekspresi ketidaksukaan terhadap atasan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun