Rindu terbang dengan  pesawat lagi.....supaya bisa kemana saja. Rindu dompet dan rekening terisi maksimal agar tak babak belur dihajar tanggal tuaÂ
Rindu para siswa belajar offline. Rindu stadion olahraga dan pusat hiburan menggeliat kembali.Â
Rindu ini. Kangen itu. Rindu. Kangen. Ah kebanyakan rindu kamu...hehe.Â
Tapi ngomong -ngomong soal meeting daring, sore tadi dapat kiriman video. Seorang teman mem posting di WAG grup alumni. Berkisah  soal tragedi di toilet mana kala live zooming sedang berjalan. Seorang pria ketangkep sedang nganu pasa saat anu.  Â
Sejumlah rekan melemparkan guyon  soal video tersebut. Mulai dari komentar, emotikon juga gambar stiker. Namun meski terkesan gimana gitu, saya kok ngerasa 'kecerobohan' yang mrip mirip tersebut biisa saja terjadi pasa setiap peserta.
Bisa jadi lupa mematikan kamera ketika terbawa ke ruang privat. Atau bisa saja dipikirnya sudah di Off kan, namun masih terkoneksi On. Manusiawi ya...hehe
Beberapa hal sekadar saran dari pengalaman online selama pandemi.Â
Trainig atau meeting menggunaan aplikasi daring semacam Zoom dan beberapa yang lain, memang dirasa efektif selama masa pandemi. Baik bagi sang komunikator maupun para komunikan nya. Poin manfaatnya adalah fisik boleh berjauhan, tapi hati dan otak tetap dekat dan menyatu.Â
Beberapa di bawah ini hanya sebagai saran saja, antara lain :Â
1. Cek  prioritas
Bisa jadi selama masa pandemi hingga hari ini, ada banyak training, meeting maupun seminar, secara online. Saya dan Anda mungkin menerima undangan untuk ikut sebagai peserta. Ada yang sifatnya wajib, ada yang ngga mutlak harus ikut. Pilahlah sesuai kebutuhan dan urgensitas. Kalau blogshop atau sharing online dari admin kompasiana untuk para kompasianer, masuk prioritas mana ya...hehe.Â