Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

3 Alasan Mengapa Bahasa Daerah Penting dalam Sosialisasi Pencegahan Corona

10 April 2020   20:45 Diperbarui: 13 April 2020   23:59 3311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala mereka berfungsi sebagai penyampai pesan pencegahan Covid -19 dengan menggunakan dialek dan bahas daerah, akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh penerima pesan di level bawah. Tak hanya generasi tua, tapi juga generasi muda. 

Itulah mungkin Bapak Doni Monardo selaku ketua kepala gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 meminta penyampaian sosialisasi bahaya virus corona (Covid-19) tidak hanya dengan bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa daerah. 

Penggalakan kebijakan social distancing dan physical distancing baiknya memang diterjemahkan dalam bahasa daerah sampai ke tingkat RT/RW dengan bahasa dan contoh yang mudah agar masyarakat memahami bahayanya wabah corona dan cara pencegahannya. 

Sosialiasi hendaknya tak hanya melibatkan pejabat publik di tingkat kabupaten dan kota, tapi juga dengan melibatkan tokoh-tokoh yang ada di tingkat desa.

Sosialisasi tersebut dapat menjelaskan tentang ancaman covid-19, penularan dan langkah-langkah yang dapat dilakukan, sehingga masyarakat tidak mudah terinfeksi.

Contoh Penerapan Bahasa Daerah Dalam Sosialisasi Pencegahan
Berangkat dari arahan tersebut di atas, di daerah sudah mulai diterapkan. Di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, kemarin seorang teman yang kebetulan bertugas di Kodim 1607 Sumbawa mengirimkan sebuah foto lewat WA. Itu adalah gambar pemasangan baliho sosialisasi Covid-19. Pesan disampaikan dalam bahasa daerah Sumbawa. 

Pulau Sumbawa adalah pulau terbesar di NTB. Terbagi ke dalam empat kabupaten dan satu kotamadya. Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Kabupaten Sumbawa (KS), Kabupaten Dompu (KB), Kabupaten Bima (KB) dan Kotamadya Bima (KMB). Untuk bahasa daerah, terbagi atas dua bahasa. 

Bahasa daerah Sumbawa di komunikasikan oleh warga KSB dan KS dan dimengerti oleh mereka. Sedangkan bahasa daerah di KMB, KB dan KD mempunyai bahasa daerah sendiri dan dimengerti oleh warga yang berasal dan berdomisili di kota dan kabupaten tersebut. Jadi dalam satu pulau Sumbawa ada dua bahasa daerah. 

Baliho milik rekan-rekan dari kesatuan di Sumbawa ini, sudah pasti dapat dimengerti dan dipahami oleh warga lokal di KS dan KSB. Tapi tak tertutup juga, boleh jadi diketahui juga artinya oleh warga lain di KB, KMB dan KD lantaran berdekatan wilayah dalam satu pulau. Ide kreatif seperti gambar di atas itu artinya dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : 

Bagi Tau Baslalir Ade No Nurit Pencegahan Corona,jaman To Cuma Ada 3 Pilihan. Artinya dalam bahasa Indonesia adalah bagi orang yang ngeyel tidak ikut pencegahan corona, jaman sekarang cuma ada 3 pilihan: 

1. Patis Pang Bale Turit Anjuran pemerintah (diam di rumah ikut anjuran pemerintah)
2. Tama Ko IGD (masuk IGD alias instalasi rawat darurat di rumah sakit)
3. Fotomu Nempel Pang Buku Yasin (fotomu nempel di buku yasin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun