Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Mengintip 7 Keunikan Penumpang di Atas Kapal Ferry

23 Februari 2020   18:36 Diperbarui: 27 Februari 2020   01:25 3640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
3. Masih tak yakin dengan fasilitas toilet kapal
Berbicara urusan toilet, memang sudah paling vital ada di transportasi umum yang fungsinya memindahkan banyak penumpang dalam sekali pergerakan. Tergantung lama apa pendek jarak perjalanan dan lama tempuh. 

Mirisnya, sekalipun toilet kapal itu sudah bersih (meski ngga bersih-bersih amat), persepsi penumpang terhadap kualitas toilet masih dalam tanda kutip "yang begitu-begitu juga". 

Jadi seperti foto di bawah masih ada botol air kemasan yang dibawa ke urinoir toilet pria (mungkin untuk berjaga-jaga siapa tahu airnya habis atau merasa tidak yakin dengan kebersihan airnya) adalah hal yang wajar dipahami. 

Mungkin koreksinya adalah setelah digunakan, kok ngga dibuang ke tempat sampah. Ditinggalkan di situ mungkin buat kenang-kenangan....hehe. Sekalian tulis dah di botolnya: I was ever here.... nama plus tanda tangannya haha.

Penampakan toilet di kapal| Dokumentasi pribadi
Penampakan toilet di kapal| Dokumentasi pribadi
4. Contoh yang baik, kebersamaan makan sekeluarga (atau orang tersayang) di atas kapal. 
Bisa duduk bersama, anak dan orangtua menikmati makan dengan bekal yang dibawa sendiri atau dibeli sebelum naik kapal, adalah hal yang baik. 

Berapa banyak dari kita yang masih terkenang momen-momen makan bersama seperti itu kala naik angkutan laut? 

Tak terlupakan pasti. Ini tak hanya mengacu pada keluarga, tapi bisa juga dengan orang-orang tersayang atau terdekat, teman atau sahabat, kendati makannya mungkin cuma nasi bungkus atau bekal dalam rantang susun hehe. 

Bukan makanannya yang dikenang, tapi momen kebersamaannya. Lagi pula pada kapal ferry, biasanya tak membatasi bawa makanan dari luar karena kantin hanya menyediakan ala kadarnya seperti kopi, pop mie, dan camilan terbatas. 

Cuma bila menggelar makan bersama di atas dek kapal, hal nomor 2 di atas hendaknya tidak dilakukan. Bisa-bisa tikar tak dapat digelar lantaran lantainya kotor oleh sampah. 

5. Ajang ngobrol dan kopi darat antar penumpang
Saat saya ke Korea Selatan Bulan September tahun lalu, saya pergi bersama teman-teman berkunjung ke Pulau Mina yang terkenal sebagai lokasi syuting drama korea terkenal Winter Sonata. 

Di atas ferry yang membawa kami, tidak ada orang sesama korea atau bangsa lain yang bisa ngobrol 'seenak dan sedekat' kita orang Indonesia. Sepanjang perjalanan dari Bandara Incheon ke Kota Seoul, tak nampak warga duduk ngobrol bersama di warung atau kedai pinggir jalan layaknya di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun