Waduh, mau ngapain ya? Ya udah, sembari menunggu  saya iseng --iseng menulis tulisan . Kebetulan saya bawa laptop dan WIFI nya gratis. Walhasil, tak dinyana,hasil tulisan saya selama tiga jam 'ngetem'  di keday Dunkin Donuts Bandara Halim itu dimuat sebagai Artikel Utama di laman kompasiana pada siang itu juga dengan Judul Dua Sisi Edukasi Antara Nasabah dan Pemberi Kredit...hehe.Padahal iseng doang.
Teman sekamar saya berasal dari kantor cabang di Makasar. Namanya Mas Ahmad. Sebelum berangkat, kami sudah berkomunikasi via pesan WA untuk nanti ketemu di Bandara atau di hotel. Ternyata dia turun di Soeta dan langsung ke hotel. Jadinya saya berangkat sendiri dari Halim sekitar pukul 15.00 wib  menggunakan grab dengan ongkos kurang lebih 120 ribu.
Sepanjang perjalanan, sang sopir mengeluhkan susahnya mencari penumpang  saat demo seperti itu.Mau ambil penumpang di dekat lokasi susah,mau nganterin ke dekat --dekat sana juga susah. Saya hanya tersenyum  dikit sembari memandang keluar lewat jendela mobil  pada konstruksi kereta rel listrik  yang sedang dibangun sekian meter di atas jalanan.Dari sang sopir, saya akhirnya tahu bila itu adalah konstruksi MRT yang sudah di operasikan pada Bulan Maret 2019 lalu.
Dompet Hilang dan Resepsionis Hotel
Lantaran hanya punya waktu luang di hari itu untuk berjalan-jalan, saya mengajak teman satu kamar yang bertugas  di Area Sulawesi itu untuk berjalan --jalan. Sudah jam enam sore, sekalian keluar mencari makan dan membeli oleh --oleh atau sekedar buah tangan untuk dibawa pulang. Mas Ahmad, demikian saya memanggilnya, bertugas di divisi audit. Di sela --sela kunjungan auditnya ke berbagai cabang di Sulawesi, Maluku dan Papua,terkadang ada saja tulisan yang dibuatnya dan ditayangkan di media internal perusahaan.
"Kemana kita, Mad," tanya saya
"Ke Sarinah aja ya Bang, dekat kok dari sini," jawabnya. Â Â
Karena lokasi yang dituju jaraknya berdekatan dengan hotel, kami cuma memakai sandal  jepit dan mengenakan celana pendek.  Saya membawa satu tas kecil berisi HP dan buku kecil serta pulpen, yang biasanya kemana --kemana selalu saya bawa untuk mencatat hal --hal menarik yang ditemukan atau yang penting untuk saya secara pribadi maupun untuk urusan pekerjaan di kantor. Termasuk didalamnya,catatan apa saja yang mau dibeli. Meski ada fasilitas notes di HP, saya lebih nyaman menggunakan catatan di buku kecil.
Makan dulu baru belanja. Jadi keluar dari Hotel Dreamtel kami jalan ke arah kanan menyusuri trotoar. Ada dagang sate ayam berjarak kurang lebih  tiga ratus meter dari hotel,  kami makan di situ. Setelah makan, kami menumpang grab ke Sarinah Plaza di Jl.M.H.Thamrin yang ternyata memang tidak terlalu jauh hotel. Ahmad punya aplikasi Ovo sehingga  kami tidak membayar  tunai  ongkos grabnya.
"Mad,dompetku hilang," kataku
"Dimana ditaruh Bang? Di saku celana? Apa ngga ketinggalan di kamar hotel?" tanyanya balik