Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Warna-Warni Nyepi

6 Maret 2019   21:21 Diperbarui: 9 Maret 2019   16:52 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

From a distance we are instruments,

Marching in a common band

Playing songs of hope, Playing songs of peace

They are the songs of every man

God is watching us

Ditemani lagu from a distance dari Bette Midler dan secangkir kopi saya menulis artikel ini. Kopinya hitam. Tapi tak sehitam awan di langit Kota Sumbawa sore ini. Juga tak sekelam hoax dan isu politik yang bertebaran dari bulan ke bulan. Dikemas dengan bumbu agama.

Saya jadi ingat. Ada satu cafe di Denpasar Bali. Namanya cafe tahu. Dulu sering hang out dengan teman - teman di sana. Bahan dasarnya tahu, tapi bisa diolah jadi beraneka makanan. Menu apapun yang kita pesan, rasa tahunya tetap ada. Bukankah itu sama dengan kondisi politik saat ini? Apapun hoaxnya, apapun isu politik, selalu agama jadi bahan yang didebatkan. Seakan - akan politik tanpa agama bagai lalapan tanpa sambal. Kurang rasa:)

Nonton TV, itu lagi itu lagi yang dibahas. Baca koran, berita utamanya ngga jauh - jauh dari situ. Lebih baik buka HP aja dah. Eh ketemu lagi kiriman pesan WA (whatss ap) dari mana saja disertai link nya pula. Mending lihat status teman. Sami mawon bodo wae. Persahabatan bisa jadi musuh gara - gara beda pilihan politik.

Sampai - sampai minggu lalu, ada email internal di perusahaan. Himbauan dari pimpinan di pusat. Semua kantor cabang fokus ke pekerjaan masing - masing dan tidak boleh membawa ranah politik maupun SARA ke dalam internal perusahaan. Ini perusahaan nasional,bukan perusahaan daerah.

Tapi sore ini, saat melintas pulang ke rumah, saya menemukan pemandangan menarik. Menahan saya untuk tidak melewatkan mengambil gambar. Di depan Pura Agung Giri Natha di Kota Sumbawa Besar. Terpampang spanduk ucapan Selamat Hari Raya Nyepi, 1 Caka 1941. Ada foto Bapak Bupati dan Wakil Bupati.

Di sebelah spanduk berdiri seorang ayah mengenakan pakaian upacara sembari menggendong anaknya.  Adem rasa hati ini. Pimpinan daerah menebarkan semangat toleransi dan kerukunan. Bukankah segala sesuatu yang baik dan positif mengalir dari atas?

Rasa kebhinekaan itu makin bertambah kala melintas pula di Jalan Diponegoro. Yayasan katolik yang sudah lama berdiri di Sumbawa, memasang spanduk ucapan selamat Hari Raya Nyepi untuk saudara - saudaranya yang beragama Hindu.

Yayasan ini memiliki komplek gereja dan sekolah menengah di Sumbawa. Gedung dan halamannya sering dipakai oleh semua warga beragam keyakinan untuk merayakan acara nikahan maupun acara lain.

sumber:dokpri
sumber:dokpri
Besok teman - teman kita yang merayakan Nyepi akan melakukan catur brata penyepian. Amati geni (tidak menggunakan atau menghidupkan api), amati karya (tidak berkarya), amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Meski hanya sehari, namun semangat dan nilai - nilai perenungannya bermangfaat dalam kehidupan sehari - hari.

Persembahyangan di depan Pura Agung Giri Natha Sumbawa_dokpri
Persembahyangan di depan Pura Agung Giri Natha Sumbawa_dokpri
Pernahkah kita mengambil waktu sehari lalu menyepi sendiri dan berdialog dengan jiwa kita. Api apa yang ada di dalam saya? Api cinta kasih atau api keserakahan? Apa semangat yang menggerakkan saya? Untuk tujuan apa saya bekerja? Saya hendak kemana dalam hidup ini? Hiburan dan perkataan yang saya dengar, apakah itu membangun hidup saya? Ataukah membangkitkan sifat negatif di dalam diri saya?

Mari menyepi, mari merenung, mari mengevaluasi diri, mari berubah.

Selamat Hari Raya Nyepi,Tahun Baru Caka 1941

Salam,

Sumbawa Besar, 06 Maret 2019, 18.23 wita

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun