Rasa kebhinekaan itu makin bertambah kala melintas pula di Jalan Diponegoro. Yayasan katolik yang sudah lama berdiri di Sumbawa, memasang spanduk ucapan selamat Hari Raya Nyepi untuk saudara - saudaranya yang beragama Hindu.
Yayasan ini memiliki komplek gereja dan sekolah menengah di Sumbawa. Gedung dan halamannya sering dipakai oleh semua warga beragam keyakinan untuk merayakan acara nikahan maupun acara lain.
Besok teman - teman kita yang merayakan Nyepi akan melakukan catur brata penyepian.
Amati geni (tidak menggunakan atau menghidupkan api),
amati karya (tidak berkarya),
amati lelungan (tidak bepergian) dan
amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Meski hanya sehari, namun semangat dan nilai - nilai perenungannya bermangfaat dalam kehidupan sehari - hari.
Persembahyangan di depan Pura Agung Giri Natha Sumbawa_dokpri
Pernahkah kita mengambil waktu sehari lalu menyepi sendiri dan berdialog dengan jiwa kita. Api apa yang ada di dalam saya? Api cinta kasih atau api keserakahan? Apa semangat yang menggerakkan saya? Untuk tujuan apa saya bekerja? Saya hendak kemana dalam hidup ini? Hiburan dan perkataan yang saya dengar, apakah itu membangun hidup saya? Ataukah membangkitkan sifat negatif di dalam diri saya?
Mari menyepi, mari merenung, mari mengevaluasi diri, mari berubah.
Selamat Hari Raya Nyepi,Tahun Baru Caka 1941
Salam,
Sumbawa Besar, 06 Maret 2019, 18.23 wita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya