Mohon tunggu...
Adnino Wanamariq
Adnino Wanamariq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya manusia unik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pentingnya Peran Keluarga terhadap Aktivitas Difabel Perempuan dalam Kemandirian Ekonomi di Ajung

25 November 2022   15:01 Diperbarui: 25 November 2022   15:07 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menjalankan bisnis kuenya ini tentu tidak luput dari adanya kendala yang dirasakan. Kendala yang dimaksud adalah ketika memasarkan kuenya, karena beliau mempunyai keterbatasan pada fisiknya dan juga untuk keluar rumah pun harus menggunakan kursi roda yang diberi oleh pemerintah desa.

Ibu Yayuk merupakan anak ke-2 dari 5 bersaudara juga tergabung dalam komunitas PERPENCA, yang mana beliau diajak oleh Mas Sugi selaku Korcam Ajung. 

Namun, kendala yang dialaminya adalah tidak memiliki handphone, sehingga untuk berkomunikasi dengan anggota-anggota PERPENCA yang lain merasa kesulitan. 

Beliau juga pernah ditawari untuk mengikuti pelatihan di Bangil, namun bapaknya tidak memperbolehkan karena khawatir dan juga untuk berjalan pun masih harus menggunakan kursi roda. 

Orang tua dari beliau lebih setuju bila pemerintah memberikan modal kepada para difabel, agar anaknya dapat menjalankan usaha sesuai dengan apa yang diinginkan secara mandiri.

Sementara itu, Mbak Iin adalah saudara sepupu dari Ibu Yayuk yang juga merupakan seorang difabel tuna daksa yang mengalami nasib sama. Perbedaannya adalah pada umur Mbak Iin yang lebih muda yaitu 22 tahun. 

Ia mengalami tingkat difabel yang agak berat daripada Ibu Yayuk, karena dalam melakukan aktivitas sehari-harinya mengalami kesulitan dan belum diperbolehkan oleh kakak laki-laki serta Ibunya untuk beraktivitas di luar rumah. 

Mbak Iin sebenarnya memiliki keinginan untuk mengikuti pelatihan di Bangil. Namun karena kekhawatiran dari kakak laki-lakinya sehingga dia tidak mengikuti pelatihan tersebut. 

Meskipun tidak menempuh pendidikan sedari kecil, akan tetapi ia memiliki kemampuan membaca yang didapat ketika belajar bersama adiknya. Ia memiliki hobi membuat konten video yang kemudian diunggah dalam Instagramnya. 

Hobinya tidak hanya membuat konten video, tetapi juga menulis yang kemudian tulisannya diunggah ke story instagram dan juga hobi membaca novel di aplikasi online. 

Sebelum itu ia sempat mencoba berjualan kerudung secara online melalui WhatsApp namun ia memutuskan untuk berhenti berjualan karena kerudung yang Ia jual belum begitu laku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun