Minimnya pemahaman guru akan model-model pembelajaran membuat guru tidak menerapkan model inovatif dalam pembelajaran, sehingga penerapan model inovatif yang direkomendasiksn kurikulum salah satunya discovery learning menjadi model yang dililih untuk diterapkan dalam aksi guna meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Berkaitan dengan penilaian
Banyaknya peserta didik yang berleha-leha dalam pengerjaan tugas, salah satunya karena informasi penilaian yang disampaikan guru kurang jelas, atau bahkan tidak disampaikan sama sekali sehingga peserta didik tidak tahu aspek apa yang dinilai guru dalam pembelajarannya sehingga mereka kurang termotivasi dalam memenuhi aspek penilaian nya. Oleh karena itu, penginformasian teknik penilaian dan indikator penilaian menjadi penting dan dilakukan dalam aksi. Adapun teknik penilaian yang dilakukan meliputi penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik
Refleksi hasil dan dampak:
Dampak dari penerapan model pembelajaran discovery learning dengan metode diskusi berpasangan dan presentasi visit stand serta simulasi baling-baling genetika membuat peserta didik tidak cepat bosan dan lebih termotivasi, karena pembelajaran yang dilakukan variatif dan mengakomodir gaya belajar peserta didik yang beragam. Kegiatan diskusi berpasangan menjadikan diskusi lebih fokus dibandingkan diskusi dengan banyak anggota. Presentasi visit stand juga membuat  peserta lebih aktif dalam pembelajaran, begitupun saat melakukan simulasi baling-balig terlihat sekali antusiasme dan kerja sama antar pasangan.Dengan penerapan model discovery ini membuat peserta didik lebih termotivasi dibandingkan dengan metode konvensional.