Pengertian Manajemen konflik
Manajemen konflik adalah proses di mana pihak-pihak atau pihak ketiga yang terlibat dalam suatu konflik mengembangkan dan menerapkan strategi konflik untuk mengendalikan konflik dan mencapai tujuan yang diinginkan. (Wirawan, 2010: 129) dalam (Dr.Drs. Kusworo, 2019) mengungkapkan bahwa ketidaksepakatan muncul ketika dua pihak atau lebih saling bergantung pada isu yang ada dan menggunakan strategi kognitif dan emosional untuk menghasilkan konflik.
 Manajemen konflik adalah suatu metode yang memungkinkan pihak-pihak yang berselisih atau pihak ketiga untuk mengelola konflik antara dua orang atau kelompok atau lebih guna menemukan solusi terbaik atas suatu permasalahan.Sedangkan menurut Wirawan (2010:129) dalam buku (Dr.Drs. Kusworo, 2019) mengungkapkan manajemen konflik melibatkan pengembangan dan penerapan taktik konflik oleh para pihak atau aktor pihak ketiga untuk mengelola konflik dan mencapai hasilnya. Dalam memingkatkan kinerja individu dan produktivitas organisasi, para pemimpin menggunakan pendekatan manajemen konflik untuk memotivasi, mengurangi, meminimalkan, dan menyelesaikan konflik.
Jenis manajemen konflik
Konflik organisasi atau tempat kerja, disebut juga konflik interpersonal (Wirawan, 2010:55), ditandai dengan konflik antar individu yang saling bergantung satu sama lain untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan untuk tujuan organisasi. Beberapa konflik interpersonal (Ade Florent, 2010):
- Konflik di Dalam Diri Individu
- Hal ini dapat terjadi ketika orang tersebut tidak menyadari jenis pekerjaan yang harus mereka lakukan, persyaratan pekerjaan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan lain, atau mereka terlibat dalam tugas yang melebihi kemampuan mereka..
- Konflik Antar Individu
- Organisasi yang sama juga dapat mengalami hal ini karena perbedaan kepribadian.Konflik-konflik seperti ini muncul karena tekanan-tekanan yang berkaitan dengan peran dan cara-cara orang mempersonalisasikan konflik-konflik antarkelompok. Tekanan teman sebaya dan kelompok kerja umumnya dianggap saling berhubungan sehingga menimbulkan konflik antar individu dan kelompok.
- Konflik Antar Kelompok dengan Organisasi yang Sama
- Konflik merupakan permasalahan yang sering terjadi dalam organisasi karena perbedaan kepentingan dan tujuan masing-masing kelompok dalam organisasi, sehingga dapat menimbulkan konflik dengan kelompok lain. Hal ini disebabkan karena ingin melakukan yang terbaik untuk kepentingan dan tujuannya.
- Konflik Antar Organisasi Dalam Bidang Ekonomi merupakan hal yang mengarah pada pengembangan produk, teknologi dan layanan baru, Â harga yang lebih rendah dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.
Indikator manajemen konflik
Di bawah ini merupakan beberapa indikator dari manajemen konflik menurut Wirawan (2010) dan Ade Florent (2010) dalam (Sembiring, 2020) adalah:
- Keterbatasan Sumber Daya
Setiap organisasi atau bisnis memerlukan sumber daya yang terbatas. Misalnya, perusahaan biasanya mempunyai kendala dalam bentuk anggaran, pekerjaan, posisi, bahan mentah, informasi, dan sumber daya penting lainnya. Sedangkan, bisnis yang baru didirikan memerlukan lebih banyak sumber daya guna memperluas perusahaan. Manajer mengalokasikan sumber daya sesuai prioritas dan kebutuhan masing-masing unit kerja/departemen karena distribusi yang tidak merata dapat menimbulkan ketimpangan sosial antar departemen.
- Struktur Organisasi
Salah satu sumber konflik dalam organisasi adalah pembagian tugas dalam birokrasi organisasi dan spesialisasi pegawai dalam pelaksanaannya. Struktur organisasi adalah suatu sistem hubungan kerja formal yang membagi dan mengoordinasikan tugas sejumlah besar orang atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
 Persaingan untuk meningkatkan status setiap bagian atau unit kerja bertujuan untuk memperoleh pengakuan dan persetujuan dari pimpinan. Masalah yang muncul dalam struktur organisasi mencakup persaingan untuk mendapatkan pengaruh dan kekuasaan antar departemen bisnis, sistem evaluasi yang tidak jelas, dan perbedaan interpretasi terhadap tujuan organisasi.
- Komunikasi
Komunikasi yang tidak baik sering kali menimbulkan konflik dalam organisasi. Faktor komunikasi yang menyebabkan konflik, misalnya informasi yang tidak tersedia dengan bebas, dan penggunaan bahasa yang tidak dimengerti oleh pihak-pihak yang melakukan komunikasi. Sebagai contoh, gaya berbicara atau budaya komunikasi suatu kelompok masyarakat tertentu sering kali bisa menyinggu perasaan orang yang tidak memahaminya.
- Perbedaan Individu
Setiap individu adalah entitas yang terpisah. Setiap orang mempunyai pendapat dan perasaan yang berbeda-beda. Perbedaan individu didasarkan pada pendidikan, budaya, lingkungan sosial, suku, dan lain-lain, dan perbedaan latar belakang di atas menyebabkan perbedaan pemikiran dan perilaku dalam  lingkungan kerja. Perbedaan-perbedaan ini harus ditanggapi dengan sangat hati-hati, jika tidak maka akan terjadi konflik.
Pendekatan Konflik
Salah satu persoalan yang sering muncul selama berlangsungnya perubahan di dalam organisasi adalah adanya konflik antar anggota atau antar kelompok (Wahyudi,2006:46) dalam (Sembiring, 2020) Konflik tidak hanya harus diterima dan dikelola dengan baik, tetapi juga harus didorong, karena konflik merupakan kekuatan untuk mendatangkan perubahan dan kemajuan dalam lembaga. Wahyudi (2006:47) dalam (Sembiring, 2020) menegaskan bahwa, jika konflik dikelola secara sistematis dapat berdampak positif yaitu, memperkuat hubungan kerjasama, meningkatkan kepercayaandan harga diri, mempertinggi kreativitas dan produktivitas.