"Tidak ada yang akan pergi kehutan, oleh karena itu kita mengisolasi diri kita, untuk memenuhi kebutuhan pangan, selagi para suami membangun parit para isteri mengumpulkan sebanyak banyaknya bahan makanan yang cukup untuk beberapa hari kedepan"
"Siap pak"
Tuju hari, parit pun sudah terbentuk dan sudah banyak bahan makanan yang mereka kumpulkan, selanjutnya yaitu mengusir semut yang masih ada dikampung yang terkepung parit yang lebar berisi air.
"baiklah sekarang saatnya kita bakar semua sarang semut yang ada di sekeliling kita"
Merekapun sangat mematuhi pak kades, layaknya kambing yang digembala menerjuni jurang apapun mereka kerjakan sunguh sistem yang otoriter. Namun mereka tak berfikir panjang karena kecerobohan salah seorang pembakaran sarang semut justru merambat kebangunan rumah yang membakar seluruh kampung, jeritatan tagisan yang menderu mengiringi jeritan keserakahan para penguasa.
Mereka berlarian menuju parit, beruntunglah mereka yang bisa lari sampai menuju parit bisa selamat, tak sedikit pula yang terbakar dengan mengenaskan salah satunya pak kades yang berusaha menyelamat kan hartannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H