Departemen Pertanian, 1989.
Kanpo, no 14 tahoen ke II Boelan 3-2603.
Kantor Desa Delanggu, Mengenal, Desa: Delanggu, Kecamatan: Delanggu, Delanggu: Kabupaten Daerah Tingkat II Klaten Provinsi Daerah Tk. I Jawa Tengah, 1980.
Kantor Statistik Kabupaten, Klaten dalam Angka Tahun 1987, Klaten, Bappeda Dati II Klaten, 1988.
Lombard, Denys, Nusa Jawa: Silang Budaya Batas-batas Pembaratan, Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 2010.
Mubyarto, dkk, Tanah dan Tenaga Kerja Perkebunan: Kajian Sosial Ekonomi, Yogyakarta: Aditya Media, 1992.
Roll, Werner, Struktur Pemilikan Tanah, Studi Kasus Daerah Surakarta-Jateng, Jakarta: CV Rajawali, 1983.
Sarjana Sigit Wahyudi, Ketika Sarbupri Mengguncang Pabrik Karung Delanggu 1948, Sebuah Studi Awal dari Pemberontakan PKI Madiun, Semarang: Aini, 2001.
 PERTANYAAN
Bagaimana keadaaan sosial bagi masyarakat Delanggu dengan adanya industri Pabrik Karung Goni Delanggu?
terutama pada hubungan kerja di penanaman bunga mawar dan di pabrik tas meriam, tetapi juga dari orang ke kelompok. Kegiatan pabrik tersebut menimbulkan perubahan sosial yang cukup mengesankan, baik dampak positif maupun negatif bagi kehidupan masyarakat di sekitar perusahaan tersebut. Salah satu dampak dari industri karung goni di Delanggu adalah adanya kesenjangan kelas antara pekerja pabrik dan pekerja administrasi. Setelah penjajahan Belanda, masyarakat Delanggu selalu berada pada kelas sosial terbawah. Masyarakat Delanggu hanya menggunakan tenaganya untuk bekerja di perkebunan, mulai dari buruh perkebunan, panen dan angkut serta buruh pabrik gula.