Meskipun terdapat kelebihan dan kelemahan dalam penerapan Pancasila pada masa Orde Baru, Pancasila tetap menjadi dasar negara Indonesia dan mencerminkan nilai-nilai budaya Indonesia. Penerapan Pancasila sebagai ideologi bangsa terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, dan perubahan kebijakan pemerintah dari masa ke masa dapat mempengaruhi pelaksanaannya.
RUMUSAN PENULISAN
- Bagaimana penerapan demokrasi pada masa orde baru di Indonesia ?
TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui bagaimana penerapan demokrasi pada masa orde baru di Indonesia. Hal ini menarik untuk dibahas karena demokrasi memiliki kaitan yang sangat erat dengan kedaulatan suatu bangsa. Karena jika demokrasi dapat ditegakkan dengan kuat, maka terciptalah kehidupan bangsa yang berdasar pada asas keadilan sosial.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian DemokrasiÂ
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yakni "demos" dan "kratos". Demos yang berarti rakyat dan kratos yang artinya kekuasaan, sehingga jika dirangkai dapat diartikan sebagai ekuasaan ada ditangan rakyat atau pemerintahan dari rakyat dan untuk rakyat''. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, Demokrasi berarti gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga Negara.
Demokrasi dapat diartikan pula sebagai bentuk atau pola pemerintahan yang mengikutsertakan masyarakat dalam keputusan yang diambil oleh mereka yang diberikan wewenang! Kemudian para ahli juga mengemukakan pendapat mengenai istilah demokrasi, antara lain :
a. Titik Triwulan Tutik mengemukakan pendapat bahwa demokrasi secara etimologi atau secara bahasa berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yakni "demos" yang berarti rakyat (penduduk suatu tempat) dan "cretein" atau "cratos" yang berarti kekuasaan atau kedaulatan.
b. Jimly Asshiddiqie juga mengemukakan pendapat mengenai demokrasi yakni sebuah gagasan yang menyatakan bahwa kekuasaan itu dari, oleh dan untuk rakyat. Maknanya, kekuasaan itu pada pokoknya berasal dari rakyat. Oleh karena itu rakyatlah yang sebenarnya menentukan dan memberi arah serta yang sesungguhnya menyelenggarakan kehidupan bernegara.
