Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Traveler

Membaca untuk Menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pelajaran Berharga dari Wasit dan Bahrain

12 Oktober 2024   11:38 Diperbarui: 12 Oktober 2024   12:08 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: iNews.id

Kita yang menyaksikan laga tim nasional sepakbola Indonesia (Timnas Indonesia) melawan Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Ronde Ketiga Grup C di Stadion Nasional di Riffa, Bahrain, pasti sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit Ahmed al Kaf.

Kemenangan yang sudah di depan mata karena kita sudah sempat unggul 2-1 sirna oleh gol balasan Bahrain melalui Mohamed Mahroon di menit ke-99.  

Kita menyalahkan keputusan wasit asal Oman itu karena membiarkan pertandingan terus berlangsung meskipun waktu telah melewati tambahan waktu 6 menit di Babak Kedua.

Pertandingan yang seharusnya sudah berakhir pada menit ke-96 karena adanya tambahan waktu 6 menit itu, terus berlanjut hingga Bahrain menyamakan kedudukan 2-2 pada menit ke-99, barulah wasit asal Oman itu meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.

Banyak yang menuding wasit asal Oman itu berbuat curang dan menyalahi aturan, sehingga pertandingan yang seharusnya dimenangkan oleh Indonesia dengan skor 2-1 harus berakhir imbang 2-2.

Benarkah? Hal tersebut tentu tidak benar.

Dalam aturan FIFA, wasit memang dibolehkan untuk menambah dan memperpanjang waktu jalannya pertandingan dengan alasan mengganti waktu yang terbuang karena ada pemain yang cedera, pergantian pemain, dan sebagainya.

Jadi kita tidak bisa menyalahkan Ahmed al-Kaf yang menambah waktu pertandingan hingga melewati batas akhir tambahan waktu 6 menit tersebut.

Hal yang mungkin bisa dikritisi atau diprotes oleh PSSI adalah sikap wasit asal Oman itu yang selama pertandingan memang cenderung berpihak kepada tuan rumah Bahrain. Hal yang sebenarnya biasa terjadi dalam dunia sepakbola, maupun olahraga lainnya.

Bahkan kecurangan seperti itu juga biasa dan sering terjadi bukan hanya di dunia olahraga, tapi juga berbagai bidang dan aspek, baik di dunia kerja, politik, ekonomi, dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun