Hal yang bisa kita ambil hikmahnya adalah lebih waspada dan siap mengantisipasi kecurangan pihak-pihak yang berwenang atau berkuasa.
Dalam pertandingan itu, Coach Shin Tae Yong menurunkan formasi favoritnya, yaitu 5-4-1 ketika bertahan dan 3-4-3 ketika menyerang.
Penjaga gawang Marteen Paes di back up oleh tiga center back, yaitu Jay Idzes, Jordi Amat dan debutan Mees Hilgers. Full back kanan dan kiri seperti biasa ditempati oleh Sandy Walsh dan Calvin Verdonk. Posisi gelandang bertahan diisi oleh playmaker Tom Haye dan gelandang pekerja keras Ivar Jenner. Sedangkan lini depan diisi oleh debutan Malik Risaldi bersama Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen yang sering berganti posisi sebagai sayap atau striker. Â
Meskipun Timnas Indonesia sempat unggul 2-1, sebenarnya di sepanjang pertandingan Bahrain lebih banyak menekan. Hal itu bisa kita lihat dari statistik akhir dimana Bahrain lebih unggul dalam ball posession atau penguasaan bola, dengan perbandingan Bahrain 57%, sedangkan Indonesia 43%.
Bahrain juga unggul dalam hal shooting atau tendangan ke arah gawang, yaitu 24 kali, sedangkan Indonesia hanya 5 kali, meskipun secara akurasi Indonesia lebih baik karena dari 24 tendangan pemain Bahrain, hanya 5 kali on target atau tepat sasaran, sedangkan dari 5 kali tendangan pemain Indonesia, semuanya tepat sasaran.
Hal itu menunjukkan perlunya evaluasi agar dalam laga berikutnya, Timnas Indonesia bisa tampil lebih baik lagi, bisa mendominasi jalannya pertandingan atau penguasaan bola, bahkan yang lebih penting adalah lebih banyak melakukan tendangan ke arah gawang lawan.
Hasil imbang dengan Bahrain itu membuat posisi Indonesia di Grup C melorot ke peringkat lima dengan nilai 3 dari 3 kali bermain imbang. Kita masih berada di bawah Jepang, Australia, Arab Saudi, dan Bahrain, dan berada di atas Cina yang menjadi juru kunci.
Namun demikian kita tidak perlu pesimis, Timnas Indonesia masih berpeluang besar untuk naik peringkat karena nilainya hanya terpaut 1 dari tiga tim lainnya yang sama-sama baru meraih nilai 4.
Sebaiknya PSSI dan Timnas Indonesia untuk sementara melupakan kejadian yang telah berlalu tersebut, tahun depan, tepatnya tanggal 25 Maret 2025, giliran kita yang menjamu Bahrain di Jakarta. Dalam laga di kandang kita itulah kita bisa melakukan pembalasan dendam, tentunya dalam artian yang positif, yaitu mengalahkan Bahrain dengan skor telak.
Saat ini, akan lebih bijak jika Timnas Indonesia fokus untuk pertandingan selanjutnya, yaitu menghadapi Cina di kandangnya, pada Hari Selasa, tanggal 15 Oktober 2024.
Laga menghadapi Timnas Cina sepertinya akan lebih berat karena mereka berambisi besar untuk meraih poin pertamanya setelah mengalami kekalahan dalam tiga pertandingan sebelumnya.