Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Traveler

Membaca untuk Menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jabatan yang Menakutkan

20 Juni 2024   08:38 Diperbarui: 20 Juni 2024   08:38 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang kerja (Dokpri)

Meskipun kata orang, saya pulang kampung, jabatan yang diamanahkan kepada saya itu tidaklah seistimewa jabatan di kantor pusat (Jakarta) misalnya.

Sebagian orang malah bisa berpikir negatif, saya ditempatkan di luar Jawa karena tidak perform di kantor pusat (Jakarta).

Saya akhirnya bertanya pada seorang teman, mengapa mereka begitu antusias memberi selamat kepada saya.

Menurut teman saya itu, jabatan yang diamanahkan kepada saya itu merupakan salah satu jabatan yang diidamkan oleh banyak pegawai pajak karena besarnya kewenangan dan kekuasaannya.

Memang benar, dengan jabatan itu, saya diberi kewenangan untuk mengelola SDM, keuangan, pengadaan barang dan jasa, serta masih banyak kewenangan lain, termasuk melakukan pengawasan sebagai pimpinan unit kepatuhan internal terhadap para kepala kantor pajak yang ada di wilayah yang meliputi tiga provinsi, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.

Jika benar karena itu, bagi saya, hal tersebut tidaklah menyenangkan atau membanggakan, namun justru menakutkan.


Faktanya memang banyak kita jumpai orang-orang yang menghalalkan segala cara demi mengejar jabatan, bahkan banyak yang melakukan apapun demi mempertahankan jabatannya. Padahal jabatan yang kita pegang, akan dimintai pertanggung jawaban, bukan hanya di dunia, namun juga di akhirat nanti.

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga sudah mengingatkan bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (QS. al- An'am: 32).

Rasulullah juga pernah bersabda dalam haditsnya bahwa jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar. (HR Muslim).

Lord Acton juga pernah menulis bahwa kekuasaan itu cenderung korup, dan kekuasaan yang tanpa batas juga akan korup secara tanpa batas.

Sebagai manusia biasa, saya tentu punya banyak kekurangan yang dapat memungkinkan saya untuk melakukan kesalahan. Hal itulah yang membuat saya takut saat itu hingga hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun