Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Traveler

Membaca untuk Menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kekuasaan yang Cenderung Korup

11 Maret 2023   20:30 Diperbarui: 11 Maret 2023   20:44 2163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lord Acton (Sumber: Acton.org)

Lord Acton pernah menulis: power tends to corrupt and absolute power corrupts absolutely (Kekuasaan itu cenderung korup dan kekuasaan yang tanpa batas juga akan korup secara tanpa batas).  

Tulisan itu merupakan ungkapan yang paling populer ketika kita membahas tentang kekuasaan dan korupsi.

Siapa Lord Acton dan mengapa dia menulis seperti itu?

Lord Acton yang bernama lengkap John Emerich Edward Dalberg-Acton adalah seorang sejarawan dan politisi abad ke-19 asal Inggris.

Beliau adalah seorang anggota Parlemen Inggris pada tahun 1865-1866 yang lahir di Napoli, Italia pada tahun 1834 dan wafat di Tegernsee, Jerman pada tahun 1902.

Ungkapannya yang populer tersebut pertama kali diungkapkan dalam suratnya yang dikirim kepada Mandell Creighton, seorang sejarawan yang juga uskup.

surat yang ditulis pada tanggal 5 April 1887 itu adalah salah satu bagian dari rangkaian diskusi diantara mereka berdua tentang bagaimana seharusnya sejarawan menilai masa lalu.

Creighton yang merupakan Uskup Agung Gereja Inggris waktu itu keberatan dengan sikap kritis terhadap para pemimpin masa lalu, sedangkan Lord Acton tidak sependapat dengannya.

Menurut Lord Acton, kita tidak bisa mengabaikan korupsi dan penyalahgunaan jabatan yang dilakukan oleh para pemimpin masa lalu karena setiap orang, dulu dan sekarang, apakah dia pemimpin atau bukan, harus berpegang pada standar moral yang universal.

Seorang raja, presiden, perdana menteri, bahkan pemuka agama adalah manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan, sama seperti kita semua. Oleh karenanya mereka juga harus diperlakukan sama seperti kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun