Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pembaca dan penulis aktif

Membaca, memikir dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Seorang Mantan Pejabat

1 Maret 2016   16:11 Diperbarui: 1 Maret 2016   16:19 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Aku pernah melecehkan lembaga peradilan dengan memberikan kesaksian palsu di depan hakim!”

Betapa teganya mereka. Ingin rasanya aku membela diri, tapi aku tak sanggup. Mulutku masih tertutup rapat, membisu. Tidakkah malaikat-malaikat itu mau mendengar pembelaanku, ataukah mereka tidak membutuhkannya lagi?

Sesaat kemudian kedua malaikat itupun berlalu bersama kabut, meninggalkanku dalam sunyi sepi sendiriku.

Lamat-lamat kudengar suara gemerincing lonceng-lonceng bersahutan di sekitarku. Begitu nyaring. Semakin lama semakin nyaring, memekakkan gendang telingaku. Menusuk ke seluruh urat syarafku. Bunyi itu begitu lama menyiksaku. Ketakutan datang seketika menjemputku. Aku tercekam dalam histeria ketakutan yang amat sangat. Tubuhku yang sedari tadi terasa beku dan basah oleh keringat dingin, merinding sejadi-jadinya. Berguncang sedemikian dahsyatnya. Sesaat kemudian, aku merasakan sekujur tubuhku seperti terbakar dalam bara api yang menyala-nyala. Sangat panas. Membakar kulitku sampai melepuh, memanggang dagingku sampai ke tulangku. Sayup-sayup kudengar suara rintihan orang-orang yang terpanggang dalam bara api, rintihan yang memilukan. Inikah awal dari siksa kuburku?

Oh, Tuhan… Seandainya aku bisa memilih, aku ingin hidup sekali lagi. Sebentar saja… Berilah aku hidup barang beberapa hari saja. Aku berjanji akan berbakti kepadamu dan menebus segala dosa-dosaku. Aku akui, semua ini karena keraguanku selama ini kepada-Mu. Aku akan menjalankan segala perintah-Mu dan menjauhi segala larangan-Mu dengan ikhlas. Berilah aku kesempatan sekali lagi untuk membuktikannya. Oh, Tuhan… Adakah kau dengar rintihanku ini?

Terlambat, Bung!

 

(Cerita ini hanya fiktif atau rekaan, apabila ada kesamaan kisah, nama tokoh atau tempat kejadian, maka semua itu hanya kebetulan saja)

 

Catatan kaki :
[1] Dua malaikat yang bertugas mengadili manusia di alam kubur.

[2] Menyisihkan sebagian harta untuk dibagikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

[3] Mengunjungi Tanah Suci untuk melaksanakan serangkaian amal ibadah sesuai ketentuannya.

[4] Melakukan tindakan yang mempersekutukan Allah SWT.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun