Sejarah ejaan bahasa Indonesia - Pernahkah kamu menebak bahwa aturan ejaan bahasa Indonesia sampai sekarang ini telah berganti sebanyak tujuh kali? Ejaan adalah sebuah kaidah yang mengatur bentuk tulisan, bunyi-bunyi, hingga penggunaan tanda baca saat kita membuat teks bahasa Indonesia.
Dalam artikel Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia ini, akan diceritakan bagaimana penggunaan ejaan bahasa Indonesia telah bergonta-ganti sejak dahulu, saat belum merdeka hingga di zaman modern sekarang ini. Sepatutnya kita mempelajari penggunaan ejaan bahasa Indonesia, sebab jika tidak, tulisan yang dibuat akan dianggap tidak formal, tidak baku, tidak resmi, dan bisa mendatangkan masalah.
Pengertian Ejaan Bahasa Indonesia
Sekilas tentang ejaan bahasa Indonesia telah dibahas di bagian pembuka. Di bagian ini, kita akan mempelajari pengertian ejaan bahasa Indonesia menurut KBBI. Ya, Kamus Besar Bahasa Indonesia, sebuah kamus yang mengartikan semua kata dalam bahasa Indonesia.
Di dalam KBBI ini, ejaan adalah sebuah peraturan atau kaidah tentang cara menggambarkan kata dan kalimat dalam bentuk tulisan serta penggunaan tanda baca. Banyak yang diatur, mulai dari kata, kalimat, dan lain sebagainya. Tanda baca pun juga diatur dalam penggunaan ejaan.
Dengan definisinya ini, bisa disimpulkan bahwa ejaan adalah ilmu yang harus dikuasai setiap orang. Sebab dengan ilmu ini, kita bisa menggunakan tanda baca dengan benar, menulis kata dan mengurutkannya dengan benar, dan lain-lain. Tertarik untuk mempelajari bagaimana sejarah ejaan bahasa Indonesia?
Sejarah Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia
Kaidah penggunaan ejaan bahasa Indonesia pernah berganti sebanyak tujuh kali, semuanya dipakai pada masanya. Apa yang perlu kamu pelajari adalah yang paling baru, ter-update, dan berlaku saat ini.
Sebelum sampai ke PUEBI, perubahan dan perkembangan ejaan bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Ejaan Van Ophuisjen
Diawali dari kaidah penggunaan ejaan yang paling pertama di negara kita, yaitu ejaan Van Ophuisjen. Membaca nama ejaan ini mungkin langsung memberikan kesimpulan di benakmu. Benar sekali, ejaan yang satu ini memang bukan dibuat oleh orang Indonesia melainkan oleh orang Belanda.
Wajar sebenarnya, sebab ejaan ini lahir pada tahun 1901 ketika Indonesia belum merdeka. Orang Belanda yang membuat kaidah ejaan bahasa Indonesia ini adalah Prof. Charles A. Van Ophuijsen.
Tak serta merta dibuat oleh orang Belanda saja, pada saat itu Ophuisjen dibantu oleh orang Indonesia bernama Engku Nawawi Gelar Soetan Mamoer dan Mohammad Taib Soeltan untuk menyusunnya.