Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan media sosial yang berdampak bagi bisnis. Hal ini sangat penting sekali untuk diketahui terlebih dahulu bagi bisnis karena setiap bisnis harus mengetahui media sosial apa yang berpengaruh bagi bisnisnya.
Misalnya Facebook: Ini adalah ruang yang bagus untuk berbagi konten video lengkap dan cerita tentang bisnis. Gunakan Facebook untuk mengunggah konten autentik dan menarik yang akan meningkatkan engagement bisnis (dan mungkin menjadi viral). Algoritma Facebook memang terkadang suli digunakan melalui konten organik, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk membuat UGC di Facebook.
Twitter: Meskipun jumlah karakternya lebih sedikit, namun kenyataanya Twitter adalah platform hebat untuk berbagi cerita. Misalnya jika bisnis ingin mengadakan event-event tertentu, gunakanlah Twitter  untuk membuat stroy telling semenarik mungkin agar bisa mendapatkan retweet sebanyak-banyaknya. Retweet tersebutlah yang nantinya bisa dioptimalkan untuk melakukan UGC.
Instagram: Sebagai kiblat berbagi visual, Instagram adalah tujuan UGC. Penting untuk mengetahui  cara kerja Instagram untuk mengoptimalkan UGC, baik melalui tagar ataupun melalui respon audiens.
Melihat berbagai audiens yang sangat proaktif menjadikan Instagram tempat bagi bisnis untuk berkreasi dan terhubung dengan pelanggan atau calon pelanggan. Mengunggah ulang melalui Instagram Story (bahkan mungkin membuat sorotan dari unggahan pelanggan) adalah cara yang bagus untuk mengoptimalkan UGC bagi bisnis di Instagram.Â
TikTok: Aplikasi ini dengan cepat menjadi identik dengan konten viral. UGC di TikTok tidak ada habisnya, dan sangat sering untuk ditemukan. Algoritma di TikTok akan mengutamakan video yang autentik dan menarik, bukan ulasan atau cerita yang bagus. Maka dari itu, UGC di TikTok bisa dioptimalkan untuk membuat konten yang FYP.
Baca Juga: Teknik Marketing Online yang Harus Kamu Tahu, Dijamin Bermanfaat!
Menentukan Campaign UGC yang Tepat
Seperti aspek lain dari strategi konten, campaign UGC memerlukan sasaran dan pedoman khusus agar berhasil. Tentu saja, UGC cenderung santai dan tidak bertele-tele. Namun setiap  bisnis dapat memanfaatkannya untuk menjadi bagian yang lebih signifikan dari keseluruhan strategi bisnis
Jika kita memiliki bisnis di bidang Mommy and Baby product, kita harus membuat strategi UGC yang tepat bagi calon pelanggan kita. Misalnya kita membuat UGC dengan konten para Mommy yang sedang kesulitan mencari produk Mommy and Baby Product yang berkualitas, dan kemudian produk kita hadir menjadi solusi dari kesulitan tersebut.
Kemudian konten tersebut diunggah di akun Instagram yang memiliki concern di bidang Mommy and Baby product. Hal tersebut merupakan salah satu cara agar campaign UGC  tepat sasaran.