Mohon tunggu...
Kamu Kerja
Kamu Kerja Mohon Tunggu... Lainnya - Kami hadir untuk membantu KAMUKERJA lebih baik. Mulai dari KELAS, INSTRUMEN, hingga ALAT KAMUKERJA

Kami hadir untuk membantu KamuKerja lebih baik melalui berbagai hal. Mulai dari kelas belajar online untuk upgrade skill supaya KamuKerja lebih mahir, Instrumen kerja yang bisa bantu KamuKerja lebih cepat hingga Alat kerja yang bisa bikin KamuKerja lebih sehat dan nyaman. Semua yang dibutuhkan untuk KamuKerja ada disini!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Reverse Psychology: Pengertian, Manfaat, dan Strateginya dalam Dunia Bisnis

5 Oktober 2023   17:00 Diperbarui: 5 Oktober 2023   19:59 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Sumber: Freepik.com

Reverse psychology bukanlah strategi yang harus dilakukan secara rutin tapi strategi yang biasanya dilakukan untuk momen-momen tertentu saja. Misalnya untuk mempromosikan produk terbaru, mempromosikan diskon, dan promo-promo lainnya. Hal tersebut dikarenakan reverse psychology merupakan strategi yang sangat mudah untuk menarik perhatian, maka dari itu gunakanlah strategi tersebut untuk momen yang tepat bagi bisnis kamu.

Jangan Mudah Ditebak

Melakukan reverse psychology pada bisnis bukanlah sesuatu yang mudah karena di Indonesia sendiri sudah banyak bisnis yang melakukannya. Maka dari itu, bisnis kamu tidak perlu melakukan sesuatu yang hampir sama dengan bisnis yang sudah pernah melakukannya karena hal itu bisa membuat audiens yang melihatnya mudah menebak alur dari strategi tersebut. Jadi gunakanlah strategi reverse psychology yang hampir tidak pernah dilakukan oleh bisnis yang lain.

Lakukan dengan Berbagai Sudut Pandang

Supaya strategi dari reverse psychology bisa efektif cobalah dengan berbagai sudut pandang. Di dalam bisnis biasanya ada dua sudut pandang yang harus kamu ketahui, pertama adalah sudut pandang dari bisnis kamu sendiri yang memandang bahwa binis kamu itu seperti apa, dan kedua adalah sudut pandang dari pelanggan.

Salah satu contoh sudut pandang dari bisnis adalah iklan Gojek yang ada di paragraf sebelumnya, sedangkan sudut pandang pelanggan adalah ketika bisnis merepresentasikan bagaimana bisnis kamu dilihat oleh pelanggan. Misalnya pada tahun 2018 lalu, KFC di Inggris mengalami permasalahan mengenai suplai daging ayam yang sulit sehingga mereka tidak memiliki ayam untuk disajikan kepada pelanggan. 

Team marketing dari KFC tersebut akhirnya menyampaikan permintaan maaf dengan mengubah nama KFC menjadi FCK dan menampilkan ember kosong seperti pada gambar di bawah ini:

vanschneider.com
vanschneider.com

Strategi tersebut merupakan reverse psychology yang mewakili sudut pandang dari pelanggan yang kesal terhadap KFC karena tidak ada ayam yang bisa disajikan untuk mereka. Hal tersebut bisa kamu gunakan untuk melakukan strategi reverse psychology untuk bisnis kamu. Selamat mencoba yah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun