Mohon tunggu...
Admin Eviyanti
Admin Eviyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga, Pendidik Generasi dan Pegiat Literasi

aktivitas sebagai ibu rumah tangga, pendidik generasi dan pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Liberalisasi Pergaulan Akibat Sekularisme

20 Januari 2025   10:59 Diperbarui: 20 Januari 2025   10:59 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Eviyanti

Pendidik Generasi dan Pegiat Literasi

Marak diberitakan di media elektronik dan media online lainnya bahwa adanya pesta seks "Swinger" yang terjadi di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Bali.

Seperti yang dikutip oleh media online kompas.com, pada hari Sabtu (11-01-2025) -- Di balik tirai kehidupan rumah tangga yang tampak biasa, tersimpan kisah kelam nan memilukan. Sepasang suami istri, IG (39) dan KS (39), menjalani kehidupan yang berujung pada jeratan hukum karena mengatur pesta seks dan pertukaran pasangan atau swinger. Awalnya hanya dari fantasi pribadi, tapi seiring berjalannya waktu berubah menjadi tragedi. Mereka mendirikan situs komunitas, kemudian mulai mendapatkan keuntungan ekonomi. Namun, kini yang mereka bangun hanya menyisakan kegetiran.

Kisah ini menjadi peringatan keras bahwa tindakan yang bertentangan dengan hukum dapat menghancurkan segalanya, keluarga, reputasi, bahkan masa depan anak-anak yang tak berdosa. Ironisnya lagi, mereka menggunakan uang yang didapatkan dari bisnis gelap tersebut untuk menghidupi keluarga, termasuk dua anak mereka yang masih berusia dini.

Miris, saat ini banyak yang terjerumus dalam pergaulan bebas. Tak hanya generasi muda saja, tapi saat ini semua kalangan pun telah terbawa arus yang merusak moral mereka.

Semua ini terjadi tidak lain karena sistem sekuler yang menjadi akar masalah kerusakan moral. Sehingga pergaulan menjadi makin liberal sebagai akibat makin jauh dari tuntunan agama. Bahkan semua usia menjadi rusak karena pergaulan yang makin bebas tanpa aturan dan bebas memuaskan hawa nafsunya. Sehingga membuat kerusakan moral di tengah-tengah masyarakat. Paham sekuler liberal yang menjauhkan agama dari kehidupan, telah nyata merusak sendi kehidupan, menghilangkan sensitivitas umat pada perilaku maksiat yang mendangkalkan akidah umat.

Alih-alih negara mewujudkan generasi emas, negara dengan sistem kapitalis sekuler justru melahirkan aturan yang melemahkan moral generasi. Negara hari ini justru memfasilitasi liberalisasi pergaulan, misalnya adanya aturan kontrasepsi untuk pelajar dan pendidikan kespro yang berasaskan peradaban Barat. Juga kebijakan kesetaraan gender dan semua turunannya yang berkiblat pada Barat, seperti hak reproduksi dan bodily autonomi.

Namun, berbeda dengan Islam. Karena Islam akan menjaga kemuliaan manusia, dan memerintahkan negara menjaga nasab. Dengan berbagai mekanismenya, seperti menerapkan sistem pergaulan Islam, sistem pendidikan berbasis akidah Islam, sistem sanksi yang tegas dan menjerakan. 

Negara juga akan menutup semua celah masuknya ide-ide liberal, media-media sekuler dan memberi sanksi tegas terhadap tindak maksiat yang dapat merusak moral generasi. Karena hukum Islam memiliki fungsi sebagai penebus dosa (jawabir) dan memberikan efek jera (zawajir), dengan begitu mereka tidak akan melanggar dan mengulangi perbuatannya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun