Tantangan terbesar masyarakat Indonesia saat ini adalah menangkal penyebaran hoaks. Hoaks disini dapat menjangkit seluruh kalangan, dari berbagai latar belakang, umur bahkan pendidikan. Masyarakat juga harus mulai jeli, umumnya berita hoaks muncul dengan judul seperti " viralkan dan sebarkan".
 Tugas yang penting dalam mengatasi masalah penyebaran hoaks saat ini yaitu dengan mengambil tindakan proaktif dalam melawan dan menangkal hoaks dengan melakukan literasi digital. Masyarakat harus aktif dalam memeriksa kebenaran informasi yang mereka terima sebelum menyebar luaskan berita.  Selain itu, masyarakat Indonesia perlu di edukasi tentang Literasi media sosial yang mampu menumbuhkan kesadaran untuk menjadi pengguna media sosial yang bijak dan juga mampu menjadi filter terhadap berita- berita yang berada di media sosial sehingga masyarakat dapat membaca berita yang benar informasinya dan tidak lagi mudah terbawa opini berita hoaks.
Jika masalah ini  terjadi secara terus-menerus yang paling memungkinkan adalah terjadinya keretakan antar lapisan masyarakat. Maka dari itu kecakapan literasi digital merupakan pondasi awal untuk menangulangi masalah ini. Dengan keterampilan kritis dan literasi informasi turut menjadi faktor penting dalam mengatasi fenomena post-truth. Hal ini akan menciptakan ketentraman dalam berbangsa dan bernegara.
 Pencegahan hoaks di media sosial menjadi suatu keniscayaan, sebagai wujud dari konsepsi Kewaspadaan Nasional. Hal ini harus dibangun melalui kemampuan untuk mendeteksi bahwa suatu informasi adalah hoaks, mencegah penyebarluasannya dan memiliki pemahaman bahwa dampak hoaks  di media sosial akan berimplikasi terhadap nasionalisme dan keutuhan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H