Apakah pendidikan profesi seperti dokter, perawat, dan apoteker akan berada di bawah pembinaan Ditjen Diksi, ataukah di bawah Ditken Dikti. Selanjutnya kiranya perlu pula bagi Ditjend Diksi untuk mensinkronkan kebijakannya dengan lembaga-lembaga terkait seperti Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemenaker yang membawahi Balai Latihan Kerja (BLK) dan Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag yang membawahi Madrasah Aliyah Keterampilan (MAK).
Jika kembali merujuk pidato pelatikan Jokowi Oktober 2019 yang lalu, beliau menekankan agar birokrasi tidak hanya sending program saja, namun juga memastikan program delivered [3].Â
Sehingga wajar kiranya jika nantinya Ditjen Diksi yang merupakan perwujudan Jokowi dalam membangun SDM berkualitas ini, diukur bukan hanya dari program yang berjalan (sending), melainkan dari tujuan akhir, terserapnya lulusan oleh dunia kerja (delivered).
Sebagai penutup, melihat sepak terjang selama ini dan latar belakangnya, seluruh stake holder pendidikan vokasi patut optimis dengan terpilihnya Wikan Sakarinto sebagai Dirjen Diksi yang baru. Namun sebagai manusia, tentu beliau dan jajarannya yang bartetap membutuhkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak demi suksesnya program-program yang akan di-deliver.
Sumber :