kenapa gaji seorang pemimpin lebih tinggi dari yang dipimpinnya?.. tentu ada banyak jawaban yang bisa diberikan. dari yang bersifat normatif, seperti besarnya tanggung jawab dan beban tugas atas pekerjaannya, maupun jawaban yang bersifat apresiatif, yang melihat dari sisi tingginya tingkat pemikiran dan resiko yang disandangnya. namun saya ingin berpendapat lain dengan jawaban tersebut. boleh jadi dari sisi yang sering kita lakukan dan kita lupakan pada pemimpin kita selama ini, yaitu dari beban tanggung jawab moral dan himpitan psikologis yang tentunya tidak lebih ringan, ketimbang beban yang disandang bawahan atau rakyatnya.
sangat dimengerti, dari seringnya mengkomunikasikan ide dan gagasan, maupun penyampaian tugas-tugas yang mesti dikerjakan, diperlukan interaksi dengan bawahan, baik langsung maupun tidak langsung, baik bersifat mendesak maupun yang agak, dan tidak mendesak. penyampaian tugas ataupun informasi yang menggembirakan, tentu saja dibalas dengan reaksi "positif", namun sebaliknya, jika tugas, informasi, dan tindakan yang disampaikan atau dilakukan pemimpin bersifat tidak mengenakkan maupun berdampak pada berkurangnya kenyamanan, seringkali mendapat reaksi penolakan, atau minim-minimnya "grundelan" dari bawahan. baik yang bersifat halus dan tidak transparan, maupun kasar dan malah kadang kadang berlebihan. inilah yang saya maksudkan..
sangat sering seorang pemimpin dibicarakan keburukannya, kelemahannya, kebodohannya, dan kekurangannya, dalam rangka melakukan tugas dan tanggung jawabnya. bahkan orang terdekat maupun keluarganyapun terkena pula imbasnya. apalagi jika yang membicarakan adalah orang yang mempunyai tendensi negatif kepada pemimpin dimaksud, lengkap pula ditambahkan dengan "bumbu-bumbu penyedap rasa". bila ini memang menjadi resiko seorang pemimpin, inipulalah yang seharusnya dibayar lebih dari bayaran seorang bawahan ataupun orang yang dipimpinnya. makin sering ia di "rasani" dan ditentang, tentu beban psikologisnya semakin bertambah berat, dan tentunya pula gaji yang dibayarkannyapun harusnya ditambahkan pula. jadi kesimpulannya kita membayar gaji pemimpin kita jauuuuu...hh lebih hemat, ketimbang orang amerika membayar gaji presidennya. berapa banyak rakyat indonesia yang membicarakan kejelekan pemimpin mereka, namun coba ditanya, untuk menambah lebih gaji pemimpinnya apa mereka bersedia dan menyanggupinya? anehnya, sudah gajinya "murah", peminatnya tidak menjadi berkurang, malah bertambah..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H