Suasana baru tercipta karena perubahan yang tidak bisa dihentikan. Mau tidak mau, suasana harus berubah dituntut oleh kebutuhan manusia. Begitu pula dengan informasi menjadi kebutuhan manusia yang wajib dipenuhi. Tidak ada kebaruan berita, manusia tersebut akan tertinggal dengan yang lainnya. Istilahnya kudet, kurang up to date.
Informasi disiarkan dan disebarkan oleh media. Media tidak hanya sekedar memberikan informasi. Informasi kini ‘dikemas’ dengan cepat namun tetap tidak lepas dari beberapa kepentingan.
Paul Bradshaw, pada tahun 2007 memperkenalkan sebuah suasana baru untuk media yang ‘mengemas’ informasi tersebut. ‘A Model for 21st Century Newsroom’. Suasana yang Paul bawakan untuk memberikan sebuah wadah untuk orang yang bekerja di media, para jurnalis untuk bisa bertahan dengan ketatnya persaingan.
Bradshaw mencoba mengubah keterbatasan dalam teknik pengumpulan, produksi dan distribusi berita secara digital. Perubahan terletak model produksi berita kini bersama dengan modus jaringan operasi yang di mana semua orang bisa mengambil peran editorial dan distribusi.
Semua perubahan yang dikenalkan oleh Bradshaw dikarenakan lahirnya internet. Suasana akan tetap sama pada ruangan ‘pengemasan’ berita bila tidak ada internet. Dengan kemudahan dan kecanggihan yang telah internet tawarkan memudahkan jurnalis untuk mengajukan dan mengakses pertanyaan menjadi lebih praktis.
Model yang diperkenalkan oleh Paul Bradshaw :
News production
Newsgathering
Post-publication
Distribution
Business models
Personnel
Raising the bar
Digitalisasi dan konvergensi media memberikan taawaran baru untuk menghasilkan uang. Untuk dapat bersaingan di pasar baru, organisasi media harus bisa mengadopsi strategi baru menggunakan web. Jurnalis media cetak juga diharuskan untuk bisa beradaptasi dengan memproduksi berita secara cepat dan menjadi yang pertama. Selain itu juga bersamaan dengan news production, news distribution.
Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya jurnalis harus bisa mengumpulkan, memproduksi, dan menyebarkan berita secara bersamaan. Seperti itulah produksi berrita dalam dunia digital, setidaknya jurnalis harus bisa benar-benar dalam memberikan verifikasi dan kedalam berita yang akan disampaikan untuk publik.
[caption caption="Pengemasan Berita dengan News Diamond"][/caption]News Diamond, merupakan istilah yang dibawa oleh ruang ‘pengemasan’ berita pada abad 21. News Diamond diadopsi dan diadaptasi dari sejumlah organisasi berita yang berada di Inggris. Penjelasan dari tiap unsur yang terdapat dalam news diamond antara lain :
Model dalam ruangan ‘pengemasan’ berita juga harus cepat. Speed atau kecepatan merupakan hal yang penting dalam dunia jurnalisme. Jurnalis berlomba-lomba untuk menyajikan dan menyiarkan berita seccara cepat. Setidaknya narasumber, gambar, reaksi, dan analisis didapatkan lebih cepat. Jurnalis juga dituntut untuk bisa melakukan verifikasi kebenaran berita.
1. Alert (mobile,email)
Tahap ini mengenai pemberitaan yang dilakukan oleh organisasi media yang harus melakukan verifikasi kebenaran dan kedalam berita. Di sini jurnalis harus bisa menggunakan sosial meddia seperti twitter.
Pemilihan twitter sebagai sosial media yang harus bisa digunakan jurnalis dikarenakan lebih efekif dan langsung diberitakan dengan cepat. Selain itu karakter yang digunakan dalam twitter terbatas menjadikan jurnalis harus bisa mempadatkan berita yang akan disebarkan.
2. Draft (blog)
Terdapat tulisan “Jurnalisme adalah draft pertama sejarah, hidup blogging adalah draft pertama jurnalisme” yang ditulis oleh The Guardian Andrew Sparrow pada tahun 2010. Liveblogging lebih dari sekedar cepat dalam menyebarkan dan memberikan informasi, ditambah dengan format dari beberaapa arah dan beberapa media.
3. Article/Package (published of broadcast)
Organisasi berita telah berjuan untuk beradaptasi dengan proses produksi online untuk publikasi multiplatform. Kini media cetak dan siaran mengalami masalah mengenai kecepatan dalam menyebarkan dan menyiarkan informasi. Untuk mengatasi masalah yang dihadapi dan untuk tetap untung dalam kepentingan bisnis, kini media cetak dan media siar mencoba ‘hijrah’ dengan tampilan rangkuman berita mingguan. Dengan hal ini media cetak dan media siar tetap mendapatkan keuntungan dengan tampilan barunya.
Disela-sela itu terdapat kedalaman aatau“deepth”. Sebagai konsumen yang pintar akan tumbuh kesadaran untuk memahami, jurnalis besertta organisasi berita untuk bisa memfokuskan berita dan bisa melakukan filter berita yang tidak perlu. Tidak hanya kecepatan namun juga kedalaman informasi.
4. Context (hypertext, portal).
produksi konstan berita situs konten dapat menjadi keuntungan dan kerugian. Pada Google News, misalnya, kecepatan adalah kunci: situs akan memberikan bobot tambahan ke halaman web pertama yang diterbitkan pada berita tertentu.
5. Analysis/ Reflection (print, broadcast, blog, podcast)
Berita bersifat sangat sosial, organisasi berita memiliki peran penting dalam keterlibatan melalui diskusi yang berlangsung di sekitarnya. Kemungkinan berita itu akan menyebabkan cerita lebih lanjut, atau peluang komersial. Ini adalah titik dalam kemajuan sebuah berita di mana pengguna bisa menghubungkan satu sama lain mengenai isu tertentu - tetapi juga akan ada pengguna aktif yang terhubung pada tahap awal pengembangan berita.
Pertanyaannya kemudian bagaimana cara mengoperasikan komunitas-komunitas yang saling terhubung , bagaimana menemukan mereka, bagaimana bekerja dengan mereka, dan untuk apakah untuk. Seperti Der Spiegel yang memiliki online forum, memiliki 100.000 anggota, membuatnya menjadi salah satu platform debat terbesar di kawasan Jerman.
6. Interactivity (flash, chats, forums, wikis)
7. Customization (databeses)
Hal ini berpusat pada interaktif yang dapat diklik: biasanya pilihan sumber daya multimedia (video, audio, galeri, peta dan teks) bahwa pengguna dapat menavigasi berdasarkan kepentingan mereka sendiri. Baru-baru ini telah ada dua perkembangan penting yang telah merubah tahap proses berita: meningkatnya penggunaan database, dan munculnya (sering database-driven) 'aplikasi berita'.
[caption caption="A Model For 21st Century Newsroom "]
1. Bekerja sama dengan jaringan
Wartawan beserta dengan editor bisa belajar dan bekerja sama dengan lebih banyak jaringan. Jaringan informal, bekerja sama penggguna diluar dari organisasi media. Jaringan formal dengan pihak luar organisasi. Wartawan harus bisa bekerja sama dengan kedua jaringan.
2. Memaksimalkan input pengguna di mulai dari cerita untuk memaksimalkan dampak secara keseluruhan
Wartawan bisa menggunakan media online sebagai wadah percakapan. Lippman memberikan kesimpulan bahwa jurnalis merupakan pemimpin yang dekat dengan publik, kemampuan jurnalis harus bisa memberikan kesimpulan mengenai diskusi. Mengajak publik untuk bisa lebih aktif dalam menggunakan media online untuk memberikaan pendapatnya.
Sementara Dewey melihat jurnalis merupakan seorang guru yang bisa mendidik publik mengenai sebuah isu.
Jakob Nielsen mengenalkan hukum partisipasi ketidaksetraan yang menjelaskan mengenai setiap individu yang menggunakan internet menjadi konsumen pasif, sedangkan 10% dari penggunanya adalah konsumen aktif.
3. Memiliki tujuan yang jelas pada setiap tahapan produksi
Cara agar pengguna bersikap aktif untuk berinterkasi dengan berita, menggunakan beberapa tahap :
a. Untuk mengkonsumsi
b. Untuk memilih
c. Untuk bekomentar
d. Untuk berkontribusi
4. Memiliki keterampilan yang lebih sebagai wartawan
Semua jurnalis harus bisa memiliki lebih dari satu keterampilan saja. Dengan peningkatan mutu keterampilan jurnalis mempu membuat peningkatan jumlah organisasi jurnalis. Selain itu membuat jurnalis menjadi lebih fokus dalam setiap peristiwa, selain itu juga kecepatan dalam memberikan informasi yang disertai dengan kedalaman berita.
5. Konten yang dibuat terpisah dengan platform
Produksi berita setidaknya bisa ditata ulang untuk bisa beradaptsai dengan teknik pengumpulan berita yang baru dan adanya tekanan dari komersial. Dengan ini semua yang telah dihasilkan memberikan kesimpulan yang sama yakni, perataan struktur editorial.
6. Bisa mengidentifikasi dan menambahkan nilai berita
Jurnalis tidak hanya sebagai penulis, namun juga sebagai editor dan menambahkan berita yang berada di web. Selain itu jurnalis tidak hanya sekedar mendokumentasi tetapi juga menambahkan analisis, agregasi, konteks, multimedia dan verifikasi. Keterampilan seperti ini diperlukan dalam media online.
7. Memberikan informasi akurat, buka cerita
Tidak adanya keterbatasan ruang dan waktu, merupakan tantangan terbesar dalam media online. Organisasi berita secara rutin harus bisa mengumpulkan berbagai berita dari database yang kemudian dipadukan menjadi sebuah permainan berita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H