Kapal nelayan saat ini maksimal hanya dapat melaut hingga 100 mil ke arah laut, sedangkan potensi laut yang masih belum digapai oleh masyarakat berada antara 150-200 mil ke depan. Semakin jauh dari wilayah daratan, maka potensi perikanan juga semakin besar dan hal ini diketahui dan dimanfaatkan celahnya oleh kapal penangkap ikan asing
Kondisi masyarakat yang miskin dengan teknologi dan fasilitas yang kurang memadai sehingga tidak dapat menembus ombak yang tinggi di wilayah laut Natuna Utara membuat kapal asing berani untuk melakukan tindak illegal fishing.Â
Oknum asing melihat kesempatan pada wilayah laut yang kosong tanpa nelayan Indonesia sehingga berani memanfaatkan keadaan tersebut. Karena kejadian ini terus berulang, oknum asing bahkan berani untuk mengusir dan mengejar kapal-kapal milik nelayan Natuna karena memiliki kapal yang lebih dan teknologi yang lebih canggih, sesuai yang dilansir oleh BBC Indonesia pada tahun 2019.Â
Masyarakat pesisir Natuna tidak dapat berbuat apa-apa akibat keterbatasan teknologi. Di wilayah Indonesia yang harusnya rakyat berdaulat malah dibuat takut oleh kehadiran oknum asing yang ilegal.Â
Pemandangan melihat kapal asing mencuri ikan di wilayah perairan Natuna sudah menjadi makanan sehari-hari oleh nelayan Natuna dan tidak hanya terjadi sekali atau dua kali saja. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa nelayan Natuna juga kesulitan mendapatkan ikan karena sudah dicuri banyak oleh kapal-kapal oknum asing yang memiliki kapasitas kapal yang besar dan teknologi pencari ikan yang canggih.
Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan masyarakat pesisir Natuna harus dimulai dari sekarang oleh pemerintah dan dapat dimulai dengan mengelola wilayah pesisir. Pembangunan fasilitas pelabuhan yang baik diperlukan sebagai tempat docking kapal-kapal rakyat dan tempat untuk mengolah dan memproses hasil tangkapan.Â
Fasilitas pelabuhan ini juga penting sebagai pasar untuk menjual hasil tangkap dengan harga yang menguntungkan nelayan Natuna. Tidak hanya pelabuhan, wilayah pantai Kabupaten Natuna juga dapat diolah dan dimanfaatkan untuk menjadi tempat wisata bagi turis asing yang ingin berkunjung ke pulau terluar di Selat Karimata ini.Â
Pendapatan dari tempat wisata dapat mengantikan atau menjadi alternatif ketika cuaca tidak bersahabat untuk pergi mencari ikan. Apabila diolah dengan baik, daya tarik wisata pesisir Natuna dapat membawa keuntungan dari segi ekonomis dan dapat dibuat untuk menambah pemasukan dan pembangunan lebih lanjut untuk masyarakat Natuna.
Pemerintah pusat harus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan fasilitas dan teknologi, terutama kapal ikan yang dipakai oleh masyarakat Natuna.Â
Pembangunan kapal dengan gross tonnage yang besar agar dapat dipakai untuk mencari ikan hingga ke laut dalam di wilayah laut Natuna Utara yang tersimpan banyak potensi ikan harus segera dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan di Natuna.Â
Melihat tingginya potensi perikanan di Natuna dan kondisi pengembangan wilayah yang belum optimal, pemerintah dapat menjadikan Kabupaten Natuna sebagai sentra produksi utama perikanan.Â