Mohon tunggu...
Adi W
Adi W Mohon Tunggu... lainnya -

Nulis, musik, masih sekedar mengisi waktu luang. http://twitter.com/#!/wicakzh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ruang Ekspresi Humanis Mahabbah Budaya - Lawang Ngajeng Jogja

21 Oktober 2012   15:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:34 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Perbedaan di Lawang NGajeng bukan ditutupi, namun justru dibuka lebar-lebar. Baik perbedaan dalam agama, suku, budaya, sampai perbedaan dalam beropini. Semua dibuka tanpa tedeng aling-aling," paparnya

"Yang beragama Islam boleh berbicara seputar keislaman di depan teman-teman yang non muslim, dan begitu pula yang non muslim boleh berbicara tentang agamanya di depan teman-teman yang muslim. Semua boleh menggunakan identitasnya masing-masing, yang kristiani memakai salib, yang muslim juga boleh memakai kopyah atau identitas lainnya. Tapi semua diikat untuk bersama dengan kesadarannya. Inilah yang menarik, karena kukira tadinya mustahil, tapi Lawang Ngajeng membuktikannya," lanjut Marlis.

Hal senada juga disampaikan oleh mahasiswa pascasarjana HI, UGM, Mahmud Yunus, dan mahasiswa UPN, Basit. Menurutnya, Lawang Ngajeng memiliki nilai independensi yang terorganisir. Nilai menarik ini, menurutnya sehingga keduanya ikut sebagai bagian dari Lawang Ngajeng cabang Jogjakarta.

Sementara itu pengasuh Lawang Ngajeng Wahyu NH Aly atau yang akrab disapa Gus Wahyu mengatakan, Lawang Ngajeng merupakan komunitas yang siap mencetak generasi-generasi bangsa yang berbudaya, kreatif, progressif, kritis, dan penuh innovasi berbasis kebersamaan. Menurutnya juga, bangsa yang berbudaya akan mampu membawa kemajuan bagi suatu Negara.

"Indonesia akan maju dengan generasi-genarasi yang berbudaya," tutur Wahyu seusai mengisi acara Mahabbah Budaya - Lawang Ngajeng Jogja di English Café (18/10).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun