Maka, apakah masih terlintas di benak kita untuk mampir sejenak di neraka untuk dibersihkan? Tentu tidak.
Lantas, bagaimana agar kita bisa tidak mampir sejenak walau hanya sedetik di sana? Tentu menjadi mukmin yang bertaqwa kepadanya. Menjalankan semua perintah dan larangannya. Serta ikhlas dan sabar dalam setiap ujian yang Dia berikan hingga kita berjalan di dunia ini dalam keadaan suci tanpa dosa sedikitpun.
Dari Mush’ab bin Sa’d dari ayahnya. Ayahnya berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw,” Manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau saw menjawab,” Para Nabi, kemudian disusul yang derajatnya seperti mereka, lalu yang di bawahnya lagi. Seseorang diuji sesuai keadaan agamanya. Jika agamanya itu kokoh maka diperberatlah ujiannya. Jika agamanya itu lemah maka ujiannya pun disesuaikan dengan agamanya. Senantiasa ujian menimpa seorang hamba hingga ia berjalan di muka bumi tanpa dosa sedikit pun.” (HR. al-Ahmad, al-Tirmidzi dan Ibn Majah,berkata al-Tirmidzi: hadits hasan shahih)
Wallahu A’lam bishowab.
Adi Victoria
Al_ikhwan1924@yahoo.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H