Kemana saya harus berjalan.
Sandungan begitu kecil,Â
Kini suara keluh saya benamkan dalam hati.
Kemana saya harus berlari.Â
Kerikil kecil semakin runcing,
Tuhan, kenapa harapan menjadi beban.
Kini saya ingin berjalan, untuk mengabulkan harapan.
Tapi, krikil runcing seperti menghiasi jalan.
Diri ini memaku, mundur ada rasa malu, maju terlalu menyiksa.
Berikanlah jalan, Tuhan.
Harapanku terlalu berharga untuk saya pendam.
Harapanku terlalu mahal untuk saya buang begitu saya.
Kabulkan harapan saya tuhan..
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H