Ketika sampah menjadi hiasan..
Sungai yang dahulu indah..
Kini penuh dengan sampah.
Kemana kata indah...
Tangan yang berbuat dosa..
Tidak mengaku salah..
Tangan yang berdosa, mulut yang mengela.
Kenapa sampah dijadikan hiasan ditepi sungai.
Kenapa tanganmu begitu nista..
Membuang sampah, tidak tahu tempat.
Asal buang layaknya dikamar sendiri.
Begitu hina dirimu yang membuang sampah seenaknya.
Jika mengundang bencana..
Saling menyalahkan, sudah menjadi hal biasa.
Ketika ada bencana masih saling menyalahkan.
Tanpa memperdulikan diri yang begitu berdosa, karena mengundang bencana.
Berhentilah membuang sampah disungai, jangan sampai bencana menyadarkanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H