Mohon tunggu...
adi saputra
adi saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan UMKM Digital di Masa Pandemi Covid-19

8 Desember 2022   16:07 Diperbarui: 8 Desember 2022   16:16 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam upaya pengembangan UMKM beberapa hal yang perlu menjadi perhatian yaitu kualitas produksi, kapasitas produksi, dan literasi digital agar usaha yang dijalankan dapat bertahan lama. Program pengembangan UMKM digital bergantung pada dukungan pemerintah yaitu dengan kemudahan perizinan. 

Dengan demikian konektivitas menjadi hal yang utama dari UMKM digital akan terbentuk dengan baik. Pengembangan UMKM digital selaras dengan program pemerintah dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang baru meluncurkan Program Pelatihan UMKM digital guna memberikan pendampingan bagi para pelaku UMKM agar bisa  beralih ke platform digital dalam berbisnis. 

Pada tahun 2021 Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi diharapkan ada sekitar 30 juta UMKM dari total 60 juta unit yang tergabung pada ekosistem digital.

Pengembangan UMKM di Indonesia terkendala dalam pemasaran produk dan jasa. Masa pandemi Covid-19 pelaku UMKM harus dapat bertransformasi dalam dunia digital terutama dalam pemasaran digital. Kendala ini dalam pengemasan produk karena UMKM di Indonesia mengemas produk asal jadi saja. 

Sehingga tidak ada nya daya tarik dalam produk tersebut. Seharusnya dilakukan pelatihan untuk teknik dalam pembuatan lonten kreatif dalam packaging dan branding produk. Dengan demikian apabila dikemas dengan baik maka pemasaran digital pasti akan berhasil. Kendala selanjutnya adalah keterbatasan biaya pemasaran untuk promosi produk dan jasa. 

Media sosial dapat di manfaatkan untuk hal ini. Para pelaku UMKM harus bisa belajar teknik fotografi, vidiografi, dan membuat kalimat yang menarik di sosial media agar produk dan jasa bisa dikenal publik. Teknik ini diperlukan UMKM untuk menghasilkan foto produk dan jasa yang menarik untuk diposting ke media sosial. 

Teknik vidiografi juga diperlukan karena konten vidio yang kreatif memiliki nilai tayang lebih tinggi dibandingkan foto. Lalu pada penyusunan kalimat yang menjadi penting agar konsumen dapat tertarik pada produk dan jasa kita.

Menurut Menteri Koperasi dan UMKM potensi ekonomi digital bisa mencapai angka Rp 1.800 triliun pada tahun 2025 mendatang. Oleh karena itu para pelaku UMKM sudah saatnya mengadopsi penggunaan digital dalam pengembangan unit usahanya. Sehingga potensi pasar yang  besar tidak diambil alih oleh produk-produk luar. 

Pengembangan digitalisasi UMKM tidak sebatas dalam hal pemasaran digital, akan tetapi mengadopsi pembayaran digital dalam hal keuangan. Dengan demikian bisa menjadi wadah untuk pelaku UMKM dalam urusan pembayaran hutang piutang secara digital yang selama ini menjadi kendala. 

Langkah ini akan membuat kualitas UMKM di Indonesia berkembang dengan pesat dan akan mendorong UMKM di Indonesia tidak hanya berbasis digital saja tetapi dapat bertahan lama di pasar digital. Selain itu diperlukannya kerja sama dalam pemanfaatan inovasi dan teknologi yang dapat menunjang perbaikan mutu dan daya saing produk proses pengelolaan produk, pengolahan produk hingga pemasaran (Lipi.go.id,2020).

Upaya Pengembangan UMKM digital, salah satu alternatif yang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah mengaja para inovator muda untuk mendukung program digitalisasi melalui program pahlawan digital UMKM dengan tujuan para pelaku UMKM dapat bertahan dimasa pandemi dengan meningkatkan penjualan dengan dukungan ekosistem digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun