Namun, Realisme-Sosialis sudah menjadi barang tak laku saat ini. Di Indonesia saja, LEKRA sebagai tonggak Realisme-Sosialis telah dilikuidasi bersama PKI yang merupakan sponsor utama mereka. Begitupula dengan Konferensi Sastra dan Seni Revolusioner (KSSR) yang merupakan konferensi yang mempelopori terimplementasinya teori Realisme-Revolusioner (versi lain, bahkan lebih tinggi tahapannya dari Realisme-Sosialis) dalam lapangan Sastra dan Kebudayaan juga ikut dilibas habis. Begitupula Pram yang merupakan penulis buku ini sekaligus anggota LEKRA yang harus mendekam dalam jeruji besi, bahkan harus dibuang ke Pulau Buru.
Terakhir, tulisan ini menjadi ikhtiar penulis bahwa rakyat pernah di tempatkan di tempat yang mulia dalam lapangan kebudayaan, terutama sastra. Dan Lewat buku "Sekali peristiwa di Banten selatan" inilah kita dapat melihat hal itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H