Jangan heran ketika "Nasi Gurih" ini bisa dibilang mirip dengan Nasi Lemak asal Malaysia. Secara umum, proses memasaknya pun mirip, sama-sama menggunakan air santan. Tapi apabila dirasakan lebih seksama, Nasi Uduk khas Betawi lebih banyak menggunakan rempah-rempah dibandingkan Nasi Lemak. Bahkan, ragam rempah-rempah yang digunakan pun bisa berbeda. Sesuai dengan Kantong Budaya yang ada di Betawi, seperti Betawi Kelompok Priyayi, Halus, maupun Betawi Pinggiran.
Selain dari sisi rempah yang digunakan, berdasarkan "Topping" pun bisa dibedakan antara Nasi Uduk dengan Nasi Lemak. Nasi Uduk Khas Betawi ini terpengaruh dari makanan sunda, lain pengaruh Nasi Lemak dari Tanah Melayu. Nasi Lemak pun biasa disajikan dengan rendang, telur rebus, sambal blacan, serta ikan asin. Di sisi lain, Â Nasi Uduk khas Betawi di kolaborasikan dengan Ayam Goreng, tahu-tempe, paru goreng, ati ampela, dan jangan lupa Sambal saus kacang Khas Betawi.
Banyak pilihan yang bisa anda dapatkan di, mulai dari potongan Ayam Goreng Bumbu , Sate Paru, Sate Ceker, Sate Ati-Ampela, serta Tahu-Tempe. Salah satu yang direkomendasi adalah Ayam Goreng dan Sate Paru. Rasanya Juara!
Kisaran harganya, Mulai dari Rp.3000 - Rp17.000 Rupiah. Untuk Nasi Uduknya sendiri, dipatok di Harga Rp7000 per porsi. Untuk ukuran saya sih, minimal dua porsi hehehe. Sedangkan untuk lauknya, Seperti Sate Paru isi tiga potong daging dibandrol harga Rp.7000 per tusuk, sedangkan Ayam Gorengnya dihargai Rp.17.000 per potongnya. Bisa dibilang, harganya memang diatas rata-rata, tapi harga tersebut layak untuk kuliner khas Betawi yang kaya akan Akulturasi Budayanya.
Berani coba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H