Terbenamnya matahari di Ibukota menjadi penanda bahwa sudah waktunya kembali ke rumah. Rasanya ingin segera melepas kepenatan dari hingar bingar Jakarta, Kota Metropolitan ini. Setelah seharian beraktivitas, alangkah baiknya mengapresasi Perut kita dengan makan malam nikmat gurih nan menggugah selera. Saya pun menjatuhkan pilihan pada Nasi Uduk dan Ayam Goreng Kampung Melayu.
Terletak di seberang kali Ciliwung Kpmelayu, tepatnya sebelah kiri jalan setelah Flyover Kp. Melayu apabila dari arah Duren Sawit/Cipinang/Bekasi. Jika anda dari arah Tebet menuju Kp.Melayu, silahkan putar balik dibawah Flyover Kp.Melayu.
Ketika anda sudah sampai di warung tenda Nasi Uduk ini, jangan sungkan untuk segera memilih Lauk yang akan anda santap. Warung Tenda Nasi Uduk Ayam Goreng Kp.Melayu ini mulai mendirikan tenda sekitar sore, dan mulai didatangi pengunjung sejak Maghrib. Telat sedikit, anda bisa terserobot oleh pelanggan lainnya. Bahkan kalo lagi gak beruntung, sekitar jam 20.00 pun sudah tinggal sisaan aja. Edan, Rame Bener!
Asal Muasal Nasi Uduk Khas Betawi
Nasi uduk merupakan salah satu kuliner modifikasi dari bahan dasar nasi putih yang populer di kalangan masyarakat. Nasi Uduk merupakan makanan yang terbuat dari nasi putih diaron -Â merebus setengah matang untuk kemudian dikukus - dengan memakai santan dari kelapa parut dan dibumbui dengan berbagai macam rempah seperti kayu manis, pala, jahe, dan daun serai. Hasilnya, bumbu terasa lebih gurih dan beraroma harum.
Keberadaan nasi uduk tersebut berasal dari Tanah Melayu dimana masyarakat melayu daerah Indonesia Bagian Barat (Sumatera) dan wilayah negeri Jiran Malaysia. Proses Transmigrasi masyarakat itulah yang menyebabkan kuliner ini bisa mendarat sampai wilayah Sunda Kelapa hingga Jawa Barat.
Identik Tapi Beda