Mohon tunggu...
Aditya Wiratama
Aditya Wiratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo nama saya aditya wiratama

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pencapaian Film Pendek "Berdoa, Mulai"

22 Maret 2023   12:23 Diperbarui: 22 Maret 2023   12:27 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman budaya, suku, agama, dan ras. Sebagai negara dengan keberagaman yang kaya, isu toleransi di Indonesia selalu menjadi topik yang relevan. Toleransi dapat diartikan sebagai sikap saling menghargai perbedaan dan menerima perbedaan dalam masyarakat. Isu toleransi di Indonesia menjadi penting karena masih terdapat beberapa kasus intoleransi yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Kasus intoleransi dapat terjadi karena perbedaan agama, suku, budaya, maupun orientasi seksual.

Beberapa kasus intoleransi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain adalah Pembakaran gereja, Pembakaran masjid, pengusiran warga minoritas, pengawasan dalam pekerjaan, dan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok tertentu. Namun, selain kasus intoleransi yang terjadi, Indonesia juga memiliki banyak contoh toleransi yang positif. Banyak masyarakat Indonesia yang hidup harmonis meskipun memiliki perbedaan agama, suku, dan budaya. 

Contoh toleransi yang positif dapat dilihat dalam berbagai bentuk seperti adanya kerjasama dan saling membantu antarsuku, perayaan hari raya bersama-sama, serta adanya dialog antaragama yang membahas isu-isu keagamaan. Pemerintah Indonesia juga berupaya untuk meningkatkan toleransi di masyarakat melalui berbagai program, seperti program pendidikan untuk meningkatkan pemahaman tentang toleransi, pengadilan yang menindak pelaku intoleransi, dan kebijakan yang mendukung keragaman dan keragaman masyarakat.

"Berdoa, Mulai" adalah film pendek yang dibuat dari perspektif minoritas, dimana tokoh utama dari filmnya bernama Ruth yang akhirnya mulai terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan ajaran dari penganut agama yang berbeda darinya. Namun, Ruth tidak menganggap hal tersebut sebagai hal yang serius dan mengancam keimanan pada agama yang ia anut. Ruth adalah bentuk simbol atau representasi dari kaum minoritas yang ada di Indonesia. Film pendek ini mengangkat isu toleransi yang dimana memang banyak menjadi perbincangan di sekitar kita.

Namun ada alasan  lain mengapa perspektif yang diambil adalah dari remaja Katholik, Yaitu seperti yang ucapkan oleh Muslikha "Karena perspektif muslim sudah banyak diketahui oleh masyarakat umum. Karena muslim menjadi mayoritas di negara ini. Namun sedangkan dari sudut pandang minoritas, mungkin banyak yang belum tau bagaimana mereka menerima hal-hal yang diluar dari ajarannya. Mereka ngomong Insyaallah, Alhamdulillah, dan Bismillah merasa biasa saja. Tidak seperti kita (mayoritas) membicarakan tentang mengucapkan natal saja menjadi pembahasan tidak ada habisnya. Jadi film ini membicarakan bagaimana perspektif minoritas melihat toleransi dan bagaimana rasanya menjadi minoritas."

Menurut pendapat saya, film yang mengangkat isu toleransi itu sangat penting. Melalui film, kita dapat mengenal berbagai sudut pandang dan cerita tentang keragaman dan toleransi, yang dapat membantu kita untuk lebih memahami dan menghargai perbedaan dalam masyarakat.

Film yang mengangkat isu toleransi juga dapat menjadi media yang efektif untuk menginspirasi dan membuka pikiran masyarakat tentang pentingnya hidup berdampingan dengan saling menghargai dan menerima perbedaan. Melalui film, kita dapat melihat contoh-contoh positif tentang keberagaman dan toleransi yang terjadi di masyarakat, yang dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk menyegarkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, film yang mengangkat isu toleransi juga dapat membantu dalam mempromosikan pesan-pesan penting tentang keragaman dan keberagaman masyarakat Indonesia ke seluruh dunia. Film yang berhasil mengangkat isu toleransi juga bisa menjadi sarana untuk membangun citra positif Indonesia di mata dunia.

Namun demikian, film juga dapat memperkuat stereotip dan penyimpanannya, terutama jika tidak disajikan dengan baik dan benar. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa film yang mengangkat isu toleransi tidak hanya menunjukkan keberagaman dalam bentuk yang positif, tetapi juga menghindari pemaksaan atau propaganda tertentu yang dapat memperkuat kemampuannya dan toleransi.

Proses Pembuatan Film

"Berdoa, Mulai" adalah sebuah film pendek yang diproduksi oleh sebuah creative studio bernama Degradians asal Cirebon. Film pendek ini diproduksi pada tahun 2022. Dalam proses pembuatannya, pada tahap produksi hanya memakan waktu dua hari. Dari dua hari tersebut terdapat beberapa lokasi yang dilakukan oleh Muslikha dan kawan-kawan. Muslikha sebagai salah satu Triangle Production juga ikut terlibat dari proses develop hingga proses distribusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun